Kamis, 30 Desember 2010

Syirik Wa Akhwatuha, Tujuh Macam Dosa Besar, Tiga Dosa A’zam Oleh Kel 3, Ihwati Norcahyani, Ikramah, Jumaidiyah

Syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak di ampuni oleh Allah SWT nanti di hari kiamat. Pada umumnya jika seseorang mendengar kata musyrik, maka cepat terlintas dalam otak dan ialah si penyembah patung, si penyembah berhala dan penyembah api.
Oleh sebab itu, manakala mereka mendapat suatu keberuntungan atau kesuksesan atau di timpa oleh suatu musibah atau malapetaka, mereka tidak langsung berterimakasih atas keberhasilannya, atau mengadukan musibah yang menimpanya itu kepada Allah.
Menurut Alqur’an syirik itu di golongkan atau di kategorikan ke dalam zhulm ظلم )) sebagaimana yang di katakan Allah dalam Surah Lukman ayat 13
( إن الشرك لظلم غظيم ) Sesungguhnya syirik itu adalah zhulm (keaniayaan) yang besar.
Apakah arti zhulm itu ? ( وضع الشئ في غير مو ضو عه ) jadi, sebabnya syirik itu dikatakan zhulm. Karena tidak meletakan sesuatu pada tempatnya, atau tidak mengembalikan sesuatu itu kepada proporsinya yang sebenarnya dan selayaknya. Yang menciptakan kita adalah Allah SWT, yang mendatangkan manfaat dan mudharat itu adalah Allah. Bila seseorang itu memperoleh keberuntungan mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan dalam hidupnya, lalu pergi dan berterimakasih kepada berhala, patung, kubur yang di anggapnya kramat, ketempat-tempat yang di anggapnya angker.
Begitu juga sebaliknya bila ia di timpa suatu musibah atau malapetaka, lalu pergi minta perlindungan dan dibebaskan dari musibah dan malapetaka ke tempat itu pula.
Itulah sebabnya perbuatan yang demikian itu di katakan perbuatan zhulm (syirik). Pada hari kiamat Allah berlepas diri dari orang musyrik dan menyuruh mereka meminta pahala amalnya pada orang atau kepada apa-apa yang di syari’atkanya. Oleh sebab itu, agar amal kita di terima Allah SWT, janganlah disertakan amal itu dengan apapun.
Firman Allah SWT :
فمن كا ن ير جو ا لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبا دة ربه أ حدا ( الكهف : 110
Artinya :
Siapa-siapa yang berharap akan menemui tuhannya maka hendaklah ia berbuat amal shalih, dan jangan mempersekutukan atau mensyirikan tuhannya dengan sesuatu apapun juga. ( Q.S Al-Kahfi : 110 )
Hadits Nabi SAW :
عن ا بي سعيد ا بي فضا لة قال : سمعت ر سو ل الله صلي ا لله عليه و سلم يقو ل : إ ذا جمع الله
االاولين و الا خرين ليوم القيامة لا ريب فيه نا دى منا د من كان إ شر ك في عمله االله أحدا فيطلب ثوابه من عنده فان الله اغني الشركاء عن الشرك.

“ Dari abi sa’id ibnu abi fadhalah, ia berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : Bila Allah mengumpulkan orang-orang yang mula-mula dan orang-orang yang akhir nanti di hari kiamat yaitu pada hari yang tidak di ragukan padanya. Berseru orang-orang yang berseru ( yaitu malaikat ). Siapa yang telah mempersekutukan Allah dalam amalnya dengan sesuatu, maka ia mintalah pahalanya pada orang itu. Maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan sesuatu dari sekutunya itu”. ( HR. Tarmidzi dan Ibnu Majah )

B. Macam-Macam Syirik
Ada empat macam syirik yaitu :
1. ( شرك الدعوة ) atau syirik dalam berdo’a
Bentuknya ialah bila mereka sedang di tengah lautan umpamanya, lalu topan dan badai mengamuk dari segala penjuru, mereka hanya meminta pertolongan kepada Allah SWT semata, tapi setelah itu ucapan terima kasihnya kepada makhluk.
2. ( شرك النية و الاردة و القصد )
Syirik niat, kehendak dan sengaja, yaitu orang yang berbuat amal apa saja, tampaknya pada lahirnya karena Allah, tetapi dalam niatnya, kehendaknya dan sengajanya adalah untuk maksud lain, yaitu pada batinnya maksud dari amalnya itu adalah untuk mencari keuntungan dunia, tetapi di selimuti dengan amal akhirat.


3. ( شرك الطاعة )
Yang di maksud dengan syirik ta’at itu itu ialah mentaati, membantu ulama-ulama/pemuka agama ataupun hamba-hamba Allah yang lainnya untuk mendurhakai Allah SWT.
4. ( شرك المحبة )
Syirik mahabbah yaitu menyamakan kedudukan Allah setingkat dengan kedudukan manusia, dan mereka cintai manusia itu sama seperti mencintai Allah SWT. Biasanya mereka mencintai pemimpin-pemimpin dan kepala-kepala itu, karena sesuatu keuntungan yang di harapkan dari mereka.
 Beberapa perbuatan yang di golongkan atau di kategorikan ke dalam syirik
Selain macam-macam syirik yang telah kita jelaskan sebelumnya, banyak lagi perbuatan-perbuatan yang di golongkan/di kategorikan ke dalam syirik,di antaranya :
1) Mendatangi tukang tenung ( tukang ramal )
Tukang tenung itu dalam bahasa arabnya, atau lebih tepatnya dalam bahasa Alqur’an ialah ( كاهن ) artinya yang mendakwakan bila mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang serba mengetahui rahasia-rahasianya.
2) Menggantungkan tangkal azimat
Di antara perbuatan yang di golongkan/di kategorikan kepada syirik ialah menggantungkan azimat pada leher, lengan dan lain-lainnya untuk penolak penyakit-penyakit/bahaya-bahaya. Seperti batu-batu atau manik-manik yang di lubangi dan di beri tali untuk menggantung, atau tali warna-warni dari benang, di bungkus dalam kain dan ada pula yang berupa akar kayu yang di sebut akar bahar yang di pakai sebagai gelang. Bahar itu berarti laut, jadi akar bahar ial akar kayu yang tumbuh di laut. Dan sungguh banyak lagi macam-macamnya jika kita sebutkan semuanya.
3) Bersumpah menggunakan kata selain dari Allah
Di antara perbuatan yang di golongkan/di kategorikan ke dalam perbuatan syirik juga ialah bersumpah dengan kuba-kuba kata-kata selain nama-nama Allah. Umpamanya bersumpah dengan nama bapak, tanah airdan lain-lain. Jadi, bila seseorang terpaksa/di perlukan untuk bersumpah, maka bersumpahlah dengan nama Allah SWT.
Ada tuduhan yang mengatakan, bahwa i’tikad yang memandang kebebasan manusia dalam menentukan perbuatannya merupakan syirik. Tuduhan itu adalah suatu kedzhaliman yang besar, yakni tuduhan orang yang tidak mengerti arti syirik menurut yang di jelskan oleh Alqur’an dan As-sunnah.
Karena yang di sebut syirik itu ialah percaya bahwa ada sesuatu yang mempunyai kekuasaan yang mutlak selain Allah. Seperti i’tikad, kepercayaan orang-orang mengabdi kepada berhala dan meminta oleh perbuatan manusia seperti meminta menang dalam peperangan tanpa kekuatan tentara dan minta sembuh dari penyakit tanpa obat yang telah di tunjukan oleh Allah untuk pengobatan, meminta pertolongan untuk mendapat kebahagiaan duniawi ataupun ukhrawi dengan jalan lain dari yang di anjurkan oleh agama.
Itulah syirik yang di lakukan oleh kaum watasan (penyembah berhala dan sebagainya). Dan oleh orang-orang seperti mereka itu, maka kemudian datanglah syari’at menghapuskanya dan menghancurkannya untuk mengembalikan perkara-perkara yang di luar kekuasaan manusia dan sebab-sebab alami kepada Allah Yang Maha Esa sendirinya saja.

حد يث انس ر ضي الله قال سئل ر سول الله صلي الله عليه و سلم عن الكبا ئر قال : الإ شرا ك بالله
و عقو ق الوالدين و قتل النفس و شهادة الزور.
أخرجه البخا ر ى في – كتا ب الشها دة : - با ب ما قيل في شها دة الزور.

“Hadits Anas ra, di mana ia berkata : Rasulullah SAW di tanya tentang dosa-dosa besar kemudian beliau menjawab : Mempersekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu”.
Al-Bukhari mentakhrijkan hadits ini dalam “kitab persaksian” bab tentang apa yang di katakan dalam saksi palsu.
Hadits-hadits tentang tiga dosa A’zam
1. Mempersekutukan Allah SWT
2. Durhaka kepada orang tua
3. Saksi palsu


C. Dosa-Dosa Besar

حديث ابي بكرة قال : قال النبي صلي الله عليه و سلم : الا انبئكم بأ كبر الكبا ئر ثلا ثا, قا لوا : بلي يا رسول الله, قال : الإ شرا ك با الله و عقوق الوالدين و جلس وكان متكئا, فقال الاقوال الزور, قال فما زال يكررها حتي قلنا ليته سكت. أخر جه البخا ري في : - كتا ب الشهادات : - باب ما قيل في الشهادة الزور.

“Hadits Abu Bakrah di mana ia berkata : Nabi SAW bersabda : Maukah kamu aku beritahu tentang sebesar-besar dosa besar ? beliau mengulanginya tiga kali. Para sahabat berkata : Tentu, wahai Rasulullah.Beliau bersabda : (yaitu) Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua, beliau lalu duduk, sebelumnya beliau bersandar lantas berkata : ingatlah kata dusta. Abu Bakra berkata : beliau selalu mengulang-ulannya sehingga kami berkata semoga beliau diam (berhenti)”.
Abu Bukhari mentakhrijkan hadits ini dalam “kitab persaksian” bab tentang apa yang di katakan dalam saksi palsu.

حد يث عبد الله بن مسعود قال : سأ لت النبي صلي الله عليه و سلم أي الذنب اعظم عند الله ؟ قال : أن تجعل لله ندا و هو خلقك, قلت ان ذالك لعظيم, قلت ثم اي ؟ قال : و ان تقتل و لذ ك تخا ف ان يطعم معك, قلت ثم اي ؟ قال : ان تزا ني حليلة جا رك.
اخرجه البخاري في : - كتاب التفسير, تفسير السورة البقارة : - باب قوله تعالي فلا تجعلوا لله اندادا.

"Hadits Abdullah bin Mas’ud di mana ia berkata : saya bertanya kepada Nabi SAW, apakah ada dosa yang paling besar menurut Allah ? beliau menjawab : Kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal dia yang menciptakan kamu, saya berkata bahwa perbuatan itu memang merupakan dosa yang sangat besar, saya bertanya kemusian apa ? beliau menjawab : Kamu membunuh anakmu karena khawatir ia akan makan bersamamu,saya bertanya lagi kemudian apa ? beliau menjawab : Kamu berzina dengan istri tetanggamu”.




حد يث ابي هريرة رضي الله عنه, عن النبي صلي الله عليه و سلم قال : الجتنبوا السبع المو بقات, قالوا يا ر سول الله و ما هن ؟ قال : الشرك با لله و السحر و قتل النفس التي حرم الله إلا با لحق و أ كل الربا و أ كل مال اليتيم والتو لي يوم الزحف و قذ ف المحصنا ت المؤ منات الغا فلا ت.
أجر جه البخا ري في : - كتاب الو صا يا : - باب قول الله تعالي : ان الذين يأ كلو ن اموال اليتام ظلما.

“Hadits Abu Hurairaah ra, dari Nabi SAW bersabda : Jauhilah oleh kalian tujuh macam dosa yang membinasakan, para sahabat bertanya wahai Rasulullah apakah ke tujuh macam dosa itu ? beliau menjawab : Mempersekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa (manusia) yang di haramkan oleh Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, lari pada saat pertempuran (dalam jihad), dan menuduh (berbuat zina) kepada wanita-wanita yang selalu menjaga diri, mukminat dan tidak pernah berfikir (berzina)”.
Hadits di atas menjelaskan tentang larangan untuk mendekati tujuh macam dosa-dosa besar yang membinasakan,yaitu :
1. Mempersekutukan Allah SWT
2. Sihir
3. Membunuh jiwa (manusia)
4. Makan riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari pada saat pertempuran (dalam jihad)
7. Menuduh (berbuat zina) kepada wanita yang selalu menjaga harga diri



BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Syirik merupakan dosa yang paling besar, menyekutukan Allah dan percaya kepada selain Allah dan meminta kepada selain Allah merupakan dosa yang sangat besar, selain itu durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar karena orang tua adalah orang yang paling berjasa, menjadi pelantara kita ke dunia ini, maka kita di wajibkan untuk berbuat baik dan bakti kepada orang tua. Selain itu berdosa membunuh jiwa yang bernafas (manusia) dan saksi palsu, ke empat dosa itu merupakan dosa-dosa besar.

Ada tujuh dosa besar, yaitu :
1. Mempersekutukan Allah SWT
2. Sihir
3. Membunuh jiwa (manusia)
4. Makan riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari pada saat pertempuran (dalam jihad)
7. Menuduh (berbuat zina) kepada wanita yang selalu menjaga harga diri

Untuk itu dari beberapa pembahasan yang telah di uraikan di atas, maka kita sepatutnya menjadikan sebagai suatu pelajaran yang kita amalkan dan kita jadikan petunjuk bagi kehidupan, karena sebagai manusia kita mempunyai sifat yang tidak luput dari kesalahan da kekhilafan.
Semoga apa yang telah kita uraikan dan kita simak tadi menjadi hal yang bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal A’lamin......


DAFTAR PUSTAKA


Firdaus,H. 1976. Risalah Tauhid. Jakarta:Buku Bintang.
Djaris,Zainal,Arifin. 1996. Islam Aqidah dan Syari’ah. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.
Fuad,Muhammad dan Baqi,Abdul. 1993. Al lu’lu wal marjan. Semarang:Ar-Ridha.
Read More...

Hadits Adab Berpakaian Oleh Kelompok 5:Khairiah Ananda, Mariana, Masratu, Sri Berlianita

Fenomena yang banyak terjadi di masyarakat kita pada zaman modern sekarang ini, banyak masyarakat yang tidak peduli lagi akan ketentuan-ketentuan yang berlaku sesuai dengan syariat Islam, yang salah satunya adab atau tata cara berpakaian. Cara berpakaian masyarakat sekarang ini cendrung meniru cara berpakaian orang liberal yang berkiblat pada tern masa kini.
Kebudayaan berpakaian bagi uamt manusia dibenarkan oleh hukum agama Islam, bahkan dianjurkan dan diwajibkan kepada sekalian orang islam supaya berpakaian yang baik dan tidak boleh telanjang.
Dalam islam, ada pakaian yang hanya boleh untuk laki-laki saja, dan ada yang hanya boleh untuk perempuan saja, jadi tidak semua pakaian dibolehkan dalam islam.
Pada umumnya, pakaian haruslah menutup aurat, dan sesuai dengan syariat agama islam, salah satu yang dilarang dalam islam adalah sutra untuk laki-laki, juga pakaian yang menyerupai lawan jenis, adalah yang dilarang dalam islam.
Dalam makalah ini, kami akan mencoba membahas mengenai beberapa pakaian dan yang dilarang agama islam, beserta hadits-hadits yang menguatkan bahwa pakaian tersebut dilarang dalam agama islam.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Adab Berpakaian
Allah SWT bersabda:
يبني ادم قد انزلنا عليكم لبا سايوارى سواتكم ويشا ولباس التقوى ذلك خير ذلك من ايت الله لعلهم يدكرون.( )
يبني ادم لا يفتننكم الشيطن كعا اخرج ابو يكم من الجنة ينزع عنهمالبا سهعا لير يهعا سواتها انه يركم هو وقبيله من حيث لا ترونهم انا جعلنا الشيطين اولياء للذين لايومنون
Artinya: “ wahai anak cucu adam ! sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat. Wahai anak cucu adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh syaitan sebagaimana halnya dia (setan). Telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Diriwatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash r,a dai berkata: Rasulullah SAW bersabda:” makan, Minum, Bersedekah dan Berpakaianlah berlebih-lebihan dan berbuat kesombongan”.


1. Wajibnya menutup aurat
Allah telah memberikan nikmat kepada hamba-hambanya yang mana Allah SWT, menutup aurat mereka dengan pakaian yang hakiki, kemudian membimbing mereka kepada pakaian lainnya.
2. Larangan memakai pakaian lawan jenis
Pada permasalah ini adanya ancaman yang keras dan laknat dari rasulullah Saw. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المخنشين من الرجال . والمتر جلات من النساء. وفى رواية لعن رسول الله صلى الله صلى عليه وسلم المتشبهين من الرجال باالنساء. والمتشبهات من الساء بالرجال.(رواه البخاري)
Artinya : Dari ibnu Abbas r.a rasulullah Saw, melaknat seorang laki-laki yang berlagak perempuan dan perepuan yang berlagak meniru laki-laki.
Kapan saja seseorang baik itu laki-laki ataupun perempuan mengerjakan apa saja yang dikhususkan untuk laki-laki dan perempuan, maka cara berpakaian seperti itu telah termasuk dalam laknat tersebut.
3. Larangan memakai pakaian yang menyeret tanah
Allah mengancam kepada orang yang pakaiannya menyeret tanah karena sombong dan merasa lebih tinggi dari Allah dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari dimana dia sangat dibutuhkan Rabbi semesta alam.


Rasulullah Saw bersabda:
حديث ابن عمر رضي الله عنهما ان رسول صلى عليه وسلم قال: لاينظر الله إلى من جرثوبه خيلاء.(رواه بخاري مسلم)
Artinya: “ Ibnu Umar r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda: Allah tidak melihat dengan rahmatnya pada orang yang menurunkan kainnya dibawah mata kaki karena sombong.
Hadits diatas sebagaimana telah dijelaskan bahwa haramnya pakaian yang menyeret tanah karena sombong dan merasa tinggi dari manusia laiannya.
4. Larangan memakai cincin emas bagi laki-laki.
Diharamkan bagi laki-laki memakai cincin emas dan diperbolehkan bagi wanita, karena emas merupakan perhiasan yang digunakan oleh wanita.
Rasulullah Saw bersabda:
حديث ابن عمر رضي الله عنهما. انرسول الله صلى الله عليه وسلم: اصطئع خاتما من ذهب، وكان يلبسه، فيجعل فصه فى باطن كفه، فصنع الناس، ثم إنه جلس على المنبرفنزعه، فقال : إنى كنت البس هذا الخاتم وأجعل فصه من داخل فرمى به، ثم قال : والله لاأالبسه أبدا، فنبذ الناس خواتيمهم (رواه بخاري و مسلم)
Artinya : “Ibnu Umar r.a berkata:” Rasulullah saw membuat cincin emas, ketika memakainya beliau meletakkan matanya di \bagian dalam telapak tangan, maka maka orang-orang yang membuat cincin itu, dan Nabi saw duduk diatas mimbar tiba-tiba ia mencaut cincinnyasambil bersabda: sungguh aku telah memekai cincin ini dan meletakkan matanya di dalam perut telapak tangan, kemudian melemparkan (membuaag) cincin itu dan bersabda:”demi Allah aku tidak akan memakainya lagi untuk selamanya. Maka orng-orng itu juga membuang cincin mereka,”
Jelas sudah hadits diatas melarang laki-laki memakai cincin dikarenakan sesuatu sebab misalnya gatal-gatal.
Sebagaimana disabdakan Nabi saw memperbolehkan memakai emas untuk pengobatan bagi laki-laki karen adarurat, sebagaimana pada Arjafan, dari Abdurrahman bin Tharfan bahwa kakeknya Arjafan bin As’ad hidungnya terpotong dihari peperangan Alkuab, maka dia membuat hidung dari daun namun daun itu berbau dan mengganggudirinya, maka Nabi memerintahkannya untuk mengganti dengan yang terbuat dari emas, Rasulullah bersabda:
حديث انس بن مالك رضي الله عنه: أنه رأى فى يد رسول الله صلى عليه وسلم، خاتما من ورق ، يوما واحد. ثم إن الناس اصطنعوا الخواتيم من ورق ولبسوها.فطرح رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتمه فطرح الناس خواتيمهم.(رواه بخاري ومسلم)
Artinya: “Annas bin Malik r.a melihat dari jari Nabi saw ada cincin parak pada suatu hari, kemudian orang-orang membuat cincin dari perak dan memakainya kemudian Nabi meletakkan cincinnya kemudian orang-orangpun meletakkan cincin mereka.”
Boleh bagi laki-laki memakai cincin dari perak bukancincin emas karena haram bagi mereka. Dan tempat yang disunnahkan di jari kelingking berdasarkan hadits Annas berkata: Nabi sawbersabda:”sesungguhnya kami membuat sebuah cincin dan kami ukir padanya sebuah ukiran, hingga seseorang tidak lagi mengukir cincin tersebut.” Anas berkata:”maka sungguh saya melihat kilaunya di jati kelingking beliau.”

5. Larangan bertato, Tahi lalat palsu, dan mengukir alis.
Nabi Muhammad saw. Bersabda:
حديث عبد الله بن مسعود ,قا ل لعي الله الواشمات ,والمؤتسمات والمتمطات,والمتفلجات للحسن,المغيرات خلق الله,فبلغ ذ لك امرات من بني أسد,يقال لها أم يعقوب,فجاءت,فقالت:إته بلغنى أنك لعنت كيت و كيت.فقال:ومالي لا ألعن من لعن رسول الله صلي الله عيه وسلم.و من هو في كتاب الله؟ فقالت لقد قرأت ما بين اللوحين فماوجدت فيه ماتقول.فقال:لئن كنت قرأتيه لقد وجدتيه,اما قرأت وما اتا كم الرسول فخذوه.وما نهاكم عنه.فانتهوا..؛ قالت بلى،قال: فأنه قد نهى عنه، قالت: فأنى أري اهلك يفعلونه. قال: فاذهبى،فانضرى. فدهبت فنظرت، فلم تر من حاجتهاشيئا.فقال: لوكنت كذالك ماجمعتنا.(رواه بخاري و مسلم)
Artinya :” Abdullah ibnu Mas’ud berkata: Allah telah mengutuk wanita yang membuat tahi lalat palsu dan minta dibuatkan, dan mencukur rambut wajahnyadan mengikir giginya (pagur) untuk kecantikan yang mengubah buatan Allah. Keterangan ini telah didengar oleh wanita keturunan Bani As’ad bernama Ummu Ya’kub, maka ia segera datang tanya:”Aku dengan engkau mengutuk ini dan itu? Jawab Ibnu Mas’ud:”mengapa aku tidak mengutuk orang yang dikutuk Rasulullah saw dan jug dalm kitab Allah. Ummu Ya’kub berkata:” aku telah membaca kitab Allah dari awal hingga akhir dan tidak menemukan apa yang engkau katakan itu. Ibnu Mas’ud berkata:” jika benar engkau membaca pasti engkau menemukannya, apakah engkau tidak membaca ayat:
وما اتاكم الرسول الله فخذو.ومانهاكم عنه، فانتهوا.
(dan semua yang diajarkan Rasulullah kepadamu maka terima lah dan semua larangan hentikanlah). Jawab Ummu Ya’kub: benar Ibnu Mas’ud berkata:” tetapi isterimu berbuat itu. Ibnu mas’ud menjawab:” lihatlahkedalam, maka pergi melihat, ternyata tidak berbuat itu. Ibnu mas’ud berkata:” andaikata ia berbuat itu maka tiak kumpul dengan kami.
Sudah jelas bahwa Allah swt dan Nabi Muhammad saw sangat melarang makhluknya khususnya wanita yang merubah penampilannya dan tidak mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan kepadanya.


BAB III
KESIMPULAN

Bahwa Allah swt telah begitu melindungi kita dari aurat dengan menyediakan pakaian yang sangat begitu agusnya. Maka dari itu jagalah aurat kita sebagai Muslim yang sejati.
Dan janganlah kita memakai pakaian atau perhiasan yang erlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dari Allah swt dan Rasul-Nya.
Adapun syarat-syarat pakaian untuk seorang muslim diantaranya sebagai berikut:
1. Menutup aurat.
2. Tidak tembus pandang atau kentat.
3. Tidak menyerupai pakaian laki-laki atau perempuan.
4. Tidak menyerupai pakaian orang kafir.


DAFTAR PUSTAKA

- An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf. Riyadhus shalihin II, terj. Salim Bahreisj, Bandung, PT. Al-ma’rif 1987, cet. 10.
- Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Al-lu’lu wal Marjan II, terj. H. salim Bahreisy, Surabaya, PT. Bina Ilmu,1995, cet, II.
- Al-Utsaimin, syeikh Muhammad bin Shalih, Syaran Riyadhus Shalihin IV, terj. Azhar Syef Lc dkk, Darus sunnah Press, 2008, cet. I.

Read More...

Makalah Hadits Tentang Nikah Oleh Kel.6: Didi H, Najar, Benny Irawan, Mifti Mufidah & Fahmi

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menerangkan dalam firman-Nya tentang ciptaan-Nya yang terdiri atas dua jenis manusia yang berbeda kelamin ,yaitu laki-laki dan perempuan,mereka diberi peluang untuk saling kenal mengenal,mencari jodoh untuk membina keluarga sebagai pasangan suami istri untuk membangun rumah tangga. Kemudian Allah subhanahu wa Ta’la meningkatkan kualitas perkenalan itu dengan saling berjodohan. Maka,menjadi pasangan suami istri yang sah melalui akad nikah dan ijab Kabul,untuk membangun dan membina sebuah rumah tangga.
Mungkin kebanyakan orang memahami nikah hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan biologis saja. Padahal kalau menurut pandangan islam nikah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis saja,namun ada hal lain yang lebih penting dari hal itu,yaitu menjalankan sunnah Rasulullah s.a.w.
Allah dan rasulullah s.a.w, sejak dini (awal) telah mendorong dan memberi petunjuk serta tuntunan sunnah agar pemuda segera berkeluarga, melaksanakan pernikahan dan perkawinan, sesuai dengan syariat islam dan UUD yang berlaku pada masyarakat dan bangsa.
Petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sunnah Rasulullah telah sangat jelas menuntun ummatnya membangun keluarga mawaddah wa rahmah (hidup bahagia dengan landasan cinta dan kasih sayang). Untuk merealisasikan hal tersebut perlulah kita mengetahui apa saja yang perlu kita perhatikan dalam hal pernikahan seperti larangan nikah muth’ah,bagaimana memilih calon isteri,bagaimana seandainya orang tua yang mencarikan suami untuk anaknya,mahar, dan wali dalam pernikahan tersebut.
Betapa pentingnya menikah,mahar,dan wali dalam pernikahan serta bagaimana caranya memilih calon isteri dan bagaimana seandainya orang tua yang mencarikan suami untuk anaknya inilah yang selanjutnya akan kami bahas dalam makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN

Nikah sebagai Sunnah Rasulullah SAW (LM. 885)

حديث انس بن مالك رضىالله عنه, قال : جاء ثلاثة رهط الى بيوت ازواج النبى صلىالله عليه وسلم يسا لون عن عبادة النبي صلىالله عليه وسلم, فلما اخبروا كا نهم تقا لوها, فقالوا : و اين نحن من النبي صلى الله عليه و سلم, قد غفر له ما تقدم من ذنبه وما تاخر : قال احد هم : اما انا فاني اصلى الليل ابدا : و قال اخر : انا اصوم الدهر و لا افطر :
و قا ل اخر : انا اعتزل النساء فلا اتزوج ابدا . فجاء رسول الله صلى الله عليه و سلم, فقا ل : (( انتم الذين قلتم كذا و كذا : اما و الله اني لاخشا كم لله و اتقا كم له, لكني ا صوم و افطر, و اصلى و ارقد, و اتزوج النساء : فمن رغب عن سنتي فليس مني )) .
اخرجه البخاري في :67 - كتاب النكاح : 1- باب الترغيب في النكاح.
Anas bin Malik r.a. berkata : Datang tiga orang ke rumah isteri Nabi saw. Untuk menanyakan ibadat Nabi saw. Kemudian sesudah diberitahu mereka anggap sedikit , tetapi mereka lalu berkata : Dimanakah kami jika disbanding dengan Nabi saw. Yang telah diampuni semua dosanya yang lalu dan yang akan datang. Lalu yang satu berkata : saya akan bangun semalam suntuk shalat untuk selamanya. Yang kedua berkata : aku akan puasa selama hidup dan tidak akan berhenti. Ketiga berkata : Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan kawin untuk selamanya.
Kemudian datang Nabi saw. Bertanya kepada mereka : kalian telah berkata begini, begitu : Ingatlah demi Allah akulah yang lebih takut kepada Allah daripada kalian, dan lebih taqwa kepada Allah, tetapi aku puasa dan berbuka (tidak puasa). Salat malam dan tidur, dan kawin dengan wanita, maka siapa tidak suka kepada sunnahku, bukan dari ummatku.
(Bukhari, Muslim).
Perkawinan yang dinyatakan sebagai sunnatullah ini merupakan kebutuhan yang diminati oleh setiap naluri manusia dan dianggap oleh Islam sebagai ikatan yang sangat kokoh atau mitsaqon ghalizhan . karena itu perkawinan hendaknya dianggap sakral dan dimaksudkan untuk membina rumah tangga bahagia yang abadi selamanya.
Adapun tujuan perkawinan itu adalah untuk memperoleh ketenangan hidup, menjaga kehormatan diri dan pandangan mata, dan untuk mendapatkan keturunan. Maka dari itu Rasulullah menyunahkan nikah untuk umatnya.

Larangan Nikah Muth’ah (LM 889)
حديث على بن ابى طالب رضىالله عنه , ان رسول الله صلىالله عليه وسلم , نهى عن متعة النساء يوم خيبر, وعن اكل الحمر الانسية. اخرجه البخارى في :64 -كتاب المغازى :38 - باب غزوة خيبر
889. Ali bin Abi Thalib r.a berkata : Rasulullah saw. Telah melarang nikah muth’ah (kawin untuk sementara waktu) pada waktu perang khaibar, dan juga melarang makan daging himar peliharaan. (Bukhari, Muslim).
Al-Khathabi berkata : tentang haramnya nikah muth’ah sudah menjdi ijma’, kecuali dari sebagian kaum syiah dan tidak dapat dibenarkan atas pernyataan mereka bahwa dalam perselisihan pendapat tentang masalah ini mereka berpedoman dan kembali kepada pendapat ali dimana ali dengan tegas menyatakan secara sah, bahwa nikah muth’ah telah di nasikh hukumnya.
Pernikahan dalam islam adalah suatu ikatan dan perjanjian yang teguh yang ditegakkan diatas landasan niat untuk bergaul antara suami – isteri dengan abadi, supaya dapat memetik buah kejiwaan yang telah digariskan Allah dalam Al-Qur’an, yaitu ketenteraman, kecintaan dan kasih sayang. Sedang tujuannya yang bersifat duniawi yaitu demi berkembangnya keturunan dan kelangsungan jenis manusia. Seperti yang diterangkan Allah dalam Al-Qur’an :
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ (72)
72. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"
(An-nahl : 72)
Adapun nikah muth’ah adalah ikatan seorang laki-laki dengan seorang perempuan dalam batas waktu tertentu dengan upah tertentu pula. Oleh karena itu tidak mungkin pernikahan semacam ini dapat menghasilkan arti yang kami sebutkan di atas.
Nikah muth’ah pernah diperkenankan oleh Rasulullah saw sebelum stabilnya syari’at islamiyah, yaitu diperkenankannya ketika dalam bepergian dan peperangan, kemudian diharamkannya untuk selama-lamanya.
Rahasia dibolehkannya nikah muth’ah waktu itu, ialah karena masyarakat islam waktu itu masih dalam suatu perjalanan yang kita istilahkan dengan masa transisi, masa peralihan dari jahiliyah kepada islam. sedang perzinahan dimasa jahiliyah merupakan satu hal yang biasa tersebar di mana-mana. Maka setelah islam datang dan menyerukan kepada pengikutnya untuk pergi berperang, dan jauhnya mereka dari isteri merupakan suatu penderitaan yang cukup berat. Sebahagian mereka ada yang imannya kuat dan ada pula yang lemah. Yang imannya lemah akan mudah berbuat zina sebagai suatu perbuatan yang keji dan cara yang tidak baik. Sedang bagi mereka yang kuat imannya berkeinginan untuk mengimpotenkan kemaluannya.


Memilih Calon Isteri

997-و عن ابى هريرة رضى الله تعالى عن النبى صلى الله عليه وسلم قال (( تنكح المرا ة لاربع : لما لها, و لحسبها, و لجمالها ولدينها, فا ظفر بذات الدين تريت يداك. متفق عليه مع بقية السبعة
997. Dari Abu Hurairah ra. Dari NAbi SAW beliaau bersabda : Seorang wanita dikawin karena empat : harta, keturunan, kecantikan, dank arena agamanya. Kawinlah wanita yang konsekuen terhadap agama, engkau akan berbahagia. Muttafaq alai dan lima iman.

Isteri merupakan teman hidup suami, tempat pelipur gundah gulana, persemaian keturunan, pengasuh dan pendidik utama anak-anak, serta pengurus rumah tangga. Oleh karena fungsinya yang demikian luhur dan kompleks, maka sudah semestinya kalau dalam memilih calon isteri harus diperhatikan beberapa syarat sebagaimana dituntunkan Rasulullah saw sebagai berikut:
a. Dari segi harta benda
b. Dari segi bangsa atau keturunan (factor bibit)
c. Dari segi kecantikannya
d. Dari segi agama
e. Dari segi keshalihan dan budi pekertinya
“Dikawininya perempuan itu karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena bangsa atau keturunanya, karena kecantikannya dan karena agamanya.Maka carilah yang (kuat dalam) beragama, engkau akan bahagia”.
(H.R. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah r.a.).
Juga hadis rasul saw yang artinya:
“Diantara kebahagiaan anak adam itu ada tiga, dan diantara kemalangannya juga ada tiga. Adapun ketiga kebahagiaan tersebut ialah isteri yang shalehah, tempat kediaman yang baik dan kendaraan yang baik, sedangkan tiga kemalangan tersebut adalah isteri yang jelek, tempat kediaman yang jelek dan kendaraan yang jelek
(H.R. Ahmad)

Orang tua mencarikan suami untuk anaknya.
حديث عا ئشة رضى الله عنه, قالت : تزوجنى النبى صلى الله عليه و سلم , و انا بنت ست سنين, فقدمنا المدينة , فنزلنا فى بنى الحرث بن خزرج, فوعكت فتمرق شعرى , فوفى جميمة , فاتتنى امى, ام رومان, وانى لفى ارجوحة, و معى صواحب لى, فصرخت بى فاتيتها لا ادرى ما تريدبى : فاخذت بيدى حتى او قفتنى على باب الدار, وانى لانهج حتى سكن بعض نفسى , ثم اخذت شيئا من ماء فمسحت به وجهى وراسى, ثم ادخلتنى الدر, فاذا نسوة من الانصارفى البيت , فقلن على الخير والبركة : وعلى خير طا ئر : فا سلمتنى اليهن, فاصلحن من شانى, فلم يرعنى الا رسوالله صلىالله عليه و سلم ضحى, فاسلمتنى اليه و انا يومئذ بنت تسع سنين . اخرجه البخرى فى :63 - كتاب مناقب النصار : 44- باب ترريج النبى صل الله عليه و سلم عا ئشةز
897. A’isyah ra berkata : Aku dikawin oleh Nabi saw dalam usia enam tahun, maka kami berangkat ke madinah, tinggal di Banil haris dari suku Khazraj, kemudian aku sakit panas sehingga rontok rambutku dan tinggal jummah (rambut yang sampai bahu), dan ketika aku sedang bermain ayunan bersama kawan-kawanku, ibuku Um Ruman menjerit memanggil aku, maka segera aku lari kepadanya, lalu dipegang tanganku sehingga nafasku masih sengal-sengal. Sampai tenang, kemudian ibuku mengusap wajah dan kepalaku lalu aku dibawa masuk rumah, tiba-tiba di rumah banyak wanita Anshar, dan mereka memberi selamat kepadaku : Alal-khair walbarakah, wa ala khairi tha’ir (selamat baik dan berkat) lalu ibu menyerahkan aku kepada mereka, lalu mereka menghiasku dan aku tidak sangka tiba-tiba Rasulullah masuk kepadaku di waktu dhuha, lalu mereka serahkan aku kepada nabi saw. di saat itu aku berusia Sembilan tahun. (Bukhari, Muslim)
Tidak hanya terhadap laki-laki, agama islam juga memberikan arahan terhadap wanita dalam menjathkan pilihan terhadap calon suami. Islam memberikan hak kepada wanita untuk memilih calon pasangan hidupnya. Orang tua tidak boleh memaksa putrinya untuk menikah dengan pria yang tidak disenanginya. Meskipun demikian, seorang wanita muslimah hendaknya meminta pendapat dan meminta petunjuk kepada orangtuanya dalam masalah ini karena bagaimanapun orangtua lebih banyak memakan asam garam kehidupan tetapi dalam masalah memilih calon suami hendaklah tidak memaksakan anak perempuan untuk kawin dengan orang yang tidak disukainya. Di ceritakan dari khansa binti khizam katanya:
Ayah ku mengawinkan ku dengan putra saudaranya(keponakannya) padahal aku tidak menyukainya. Setelah aku adakan kepada Rasulullah saw, maka beliau bertutur:sudah lah terima saja pilihan orang tuamu itu “. Aku berkata : “ tetapi aku tidak menyukainya “ maka Rasulullah saw berujar “ kalau begitu pulanglah. Jangan lenjutkan perkawinanmu. Nikahlah engkau drngan pria yang engkau sukai “. Sesampainya di rumah aku akhirnya rela terhadap keputusan ayahku itu, hanya saj aku ingin mengajar umat manusia setelah kejadian ini baha tidak ada hka paksa bagi orang tua untuk menikahkan putrinya. (H.R Bukhari)

Mahar
حديث سهل بن سعد الساعدى. ان امراة جاءت رسول الله صلى الله عليه و سلم, فقالت : يارسول الله ! جئت لاهب لك نفسى. فنظر اليها رسول الله صلىالله عليه و سلم , فصعد النظر اليها و صوبه, ثم طا طا راسه : فلما رات المراة انه لم يقض فيها شيئا جلست . فقام رجل من اصحا به : فقال : يا رسول الله : ان لم يكن لك بها حاجة فزوجنها. فقال : (( هل عندك من شيء ؟ )) فقال :لا, والله يا رسول الله. قال : (( اذهب الى اهلك فانظر هل تجد شيئا )) فذهب ثم رجع : فقال : لا, و الله يا رسول الله, ما وجدت شيئا. قال : (( انظر ولوخاتما من حديد )) فذهب ثم رجع. فقال : لا, والله يارسول الله, ولا خاتما من حديد, ولكن هذا ازارى ( قال سهل ماله رداء) فلها نصفه . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( ما تصنع بازارك ؟ ان لبسته لم يكن عليها منه شيء, و ان لبسته لم يكن عليك شيء )) فجلس الرجل حتي طال مجلسه. ثم قام, فراه رسول الله صلى الله عليه و سلم موليا فامر به فدعى, فلما جاء, قال : (( ماذا معك من القران ؟ )) قال : معى سورة كذا و سورة كذا و سورة كذا ؟ عدها, قال : (( اتقرؤ هن عن ظهر قلبك ؟ )) قال : نعم ! قال : (( اذهب فقد ملكتكها بما معك من القران )). اخرجه البخارى : - كتاب فضائل القران : - باب القراءة عن ظهر قلب .
Sahl bin sa’ad Assa’idi ra berkata : seorang wanita dating kepada nabi saw dan berkata : Aku datanng untuk menyerahkan diriku kepadamu , maka nabi melihat wanita itu sepuasnya kemudian menundukkan kepalanya. Ketika wanita itu merasa bahwa nabi tidak berhajat padanya, maka ia duduk, kemudian seorang sahabat berdiri dan berkata : Ya Rasulullah , jika engkau tidak berhajat padanya maka kawinkanlah kepadaku. Nabi saw Tanya kepadanya : Apakah anda mempunyai apa-apa? Jawabnya : Tidak, demi Allah ya Rasulullah. Nabi saw bersabda kepadanya : pelanglah kerumahmu cari apa-apa (cari untuk mahar), maka ia kembali dari rumahnya dan berkata : Demi Allah tidak ada apa-apa ya Rasulullah. Nabi saw. bersabda : carilah meskipun cincin besi. Maka pulanglah ia dan kembali berkata : Demi Allah tidak ada apa-apa ya Rasulullah meskipun cincin besi, tetapi saya mempunyai ini sarung, separuh untuknya. Nabi saw bertanya : Apakah yang akan anda lakukan terhadap kain itu, jika anda pakai dia tidak dapat memakai, dan jika ia memakai anda pun tidak memakai apa-apa. Maka lama juga orang itu duduk, kemudian bangun, dan ketika dilihat oleh Nabi saw. dia akan pergi dipanggil kembali dan ditanya : Apa yang anda hafal dari Al-Qur’an? Jawabnya : Aku hafal surat ini an itu. Beberapa surat yang disebutnya. Ditanya oleh Nabi saw ; Apakah benar-benar anda hafal? Jawabnya : ya, lalu Nabi saw. bersabda : bawa;lah wanita itu maka aku telah mengawinkan anda dengan mahar apa yang anda hafal dari Al-Qur’an. (Bukhari, Muslim)
Di lain riwayat : Maka ajarkan kepadanya apa yang anda ketahui dari Al-Qu’an itu.

1 Arti “mahar”
Dalam istilah ahli fuqih di samping perkataan “mahar”juga dipakai perkataan shadaq, nihlah,dan fhridhah. Atau dalam bahasa Indonesia dipakai kata maskawin.
Menruut divinisi islam, mahar adalah: pemberian wajib yang di berikan dan dinyatakan oleh calon suami kepada calon istri di dalam shigat aqad nikah yang merupakan tanda prsetujuan dan kerelaan dari mereka untuk hidup sebagai suami isteri
2. Dasar Hukum Mahar
Dalil yang mewajibkan pihak suami memberikan mahar kepada pihak isteri dinyatakan oleh Allah dalam sebuah firmannya yang tercantum dalam surat an-Nisa’ayat 4:
وَآَتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا (4)

“berikanlah maskawin kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian yang wajib.
Dan firman Allah juga di dalam surat an-Nisa ayat 25:
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا أَنْ يَنْكِحَ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ فَمِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ فَتَيَاتِكُمُ الْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِكُمْ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَانْكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلَا مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (25

“…karena itu kawinilah mereka dengan seijin keluarga(tuannya) dan berikanlah maskawinnya menurut yang patut…”.
Meskipun diwajibkannya mahar itu tapi syariat islam menuntunkan agar dibuat ringan ,tidak memberatkan bagi pihak putra. Sebab bila nilai mahar menjadi mahal akan mengakibatkan kerugian bagi kedua belah pihak. Rasulullah bersabda:
“kemujuran seorang wanita terletak pada ringannya maskawin, mudahnya perkawinan (tidak dipersulit) serta luhurnya budi pekerti. Sedang kesialannya terletak pada tinggi maskawin, serta rendahnya akhlak budi pekerti
Mahar atau maskawin tidaklah selamanya musti harus berujud materi. Ia dapat berupa jasa atau manfaat yang bisa dirasakan oleh isteri.
Wali (BM. 1010)
و عن عائشة قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " ايما امراة نكحت بغير اذن و ليهما فنكاحها باطل , فان دخل بها فلها المهربها استحل من فرجها , فان اشتجروا فا لسلطان و لى من لا ولى له " اخرجه الاربعة الا النسا ئى, و صححه ابو عوانة, وابن حبان و الحاكم
Dari aisyah dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : perempuan yang kawin tanpa ijin wali nikahnya batal. Apabila telah bersenggama ia berhak menerima mas kawin lantaran dia mau dikumpuli. Bila bercekcok penguasa sebagai wali wanita yang tidak punya wali. Riwayat Imam empat kecuali Nasai. Hadis shahih menurut abu Awanah, Ibnu Hibban, dan Hakim.
Yang di maksud dengan wali secara etimologis ialah seorang yang dalam perantaranya urusan seseorang dapat dilaksanakan oleh lainnya sebagai pengganti dari padanya.dalam agama islam masalah wali memgang peranan yang sangat penting bagi sahnya suatu perkawinan. Hal ini ditunjukan oleh suatu hadis sebagai berikut:
Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:’siapapun diantara wanita yamg menikah tanpa izin walinya, maka nikahnya batal,nikahnya batal, nikahnya batal. Jika suaminya telah menggaulinya, maka ia berhak atas maharnya, karena ia telah menghalalkan kehormatannya, maka hakimlah yang bertindak sebagai wali bagi seseorang yang tidak ada walinya (H.R. Ahma, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi).
1. Dasar Hukumnya
Dasarnya adalah hadis Rasulullah saw
“Dari ibnu abbas r.a., bahwasanya Rasulullah saw bersabda:”Orang yang tidak mempunyai jodoh itu lbih berhak atas (prkawinan)dirinya daripada walinya, dan gadis itu dimintakan perintahnya (untuk mengawinkannya) kepada dia, dan tanda izinnya adalah diamnya (H.R. Bukhari Muslim)
2. Syarat-syarat Wali
Dalam masalah perkawinan agama islam menentukan beberapa syarat bagi sesorang yang memerankan diri sebagai wali, yaitu:
a. Islam
b. Baligh atau dewasa
c. Berakal sehat
d. Merdeka
e. Laki-laki
BAB III
PENUTUP
• Kesimpulan
Nikah itu merupakan sunnah rasulullah yang semestinya dilaksanakan bagi umat islam, dan bagi yang tidak mampu hendaklah berpuasa.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam hal pernikahan, diantaranya mahar,wali,dll.
Kita dianjurkan untuk memilih pasangan itu dengan empat kriteria menurut rasulullah saw :
Cantik
Kaya
Keturunan baik-baik
Beragama
Nikah Muth’ah dilarang pada zaman sekarang, meskipun dahulu pernah di bolehkan oleh rasulullah saw.









DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar, Kamal. 1974 . Asas-Asas Hukum Tentang Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang
Junaidi, Dedi. 2001. Bimbingan Perkawinan. Jakarta: Akademika Pressindo
Imran,dkk. 1984. Terjemahan Nailul Autor. Surabaya: PT. Bina Ilmu
Hamidi, Muamal. 1980. Halal dan Haram. Singapura: himpunan Belia Islam

Read More...

Otak Kanan dan Otak Kiri

Peranan Otak Bagi Kehidupan Manusia
Otak manusia terdiri dari otak kanan, otak kiri. Masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, music dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang tidak terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap. Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah popular sejak tahun 1960, seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Selain itu ia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung tenang, demikian sebaliknya.
Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian:
Si otak kanan: humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan, kacau, ede= ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, pemmpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan” , bebas, spontan.
Si otak kiri: serius, rumit, membosankan, hemat, lebih mempercayai fakta, rapi-terorganisir, id= profitabilitas, lebih memilih keilmuan,hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ ( Emotional Quotient ). Daya ingat otak kanan bersifat panjang ( long term memory ). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumaor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ ( Inteligence Quotient ). Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek ( short term memory ), jika terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi bicara, berbahasa, dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hamper semua proses pemikiran.
Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi pada diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan melemah, dan semakin lemah. Untuk itu guru ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.

8 Kecerdasan Dalam Otak Kanan
1) Kecerdasan Lingustik ( Word Smart )
Kecerdasan Linguistik adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi para penulis, pelawak, actor, selebriti, penyiar radio, dan para pembicara hebat. Kecerdasan ini membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik.
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan secara kompeten melalui kata-kata; seperti bicara, membaca, dan menulis. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para orator, negosiator, pengacara, negarawan, dan lain sebagainya (May Lwin, dkk: 2003 dalam Suyadi: 2009 ).
Dengan kelincahan dan kecerdasannya, orang yang mempunyai kecerdasan linguistic ini mampu mempengaruhi banyak orang sehingga orang yang mmenjadi lawan bicaranya selalu terpengaruh dan menaruh simpati padanya.

2) Kecerdasan visual-Spasial ( Picture Smart )
Ini adalah kecerdasan gambar dan visualisasi. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta pelukis memilki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk melihat sesuatu obyek dengan sangat detail. Kemudian ia mampu merekam apa yang ia lihat tersebut dalam memori otaknya dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu,jika suatu saat ia ingin menjelaskan apa yang dilihatnya tersebut kepada orang lain, ia mampu melukiskan dalam selembar kertas dengan sangat sempurna ( Suyadi: 2009 ).
Kecerdasan ini juga dimiliki oleh para arsitek, fotografer, seniman, pilot, pemahat patung, dan para penemu teknologi ( May Lwin dkk:2003 dalam Suyadi:2009 ).
Kecerdasan Visual-Spasial perlu ada dalam diri anak karena bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan kreativitas anak
2. Meningkatkan daya ingat anak.
3. Mencapai puncak berpikir,
4. Mudah memecahkan masalah,
5. Menuju puncak kesuksesan.

3) Kecerdasan Kinestetik-Jasmani ( Body Smart )
Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh. Seorang actor yang memiliki kecerdasan kinestetik yang baik, ketika sedang memerankan karakter kehidupan seseorang, ia benar-benar bisa menjiwai sehingga yang terlihat dari ekspresinya bukanlah karakter dia sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, tetapi yang muncul di situ ialah tokoh yang sedang diperankan.
Kecerdasan ini sangat potensial pada masa kanak-kanak. Oleh sebab itu perlu diberikan rangsangan dengan latihan-latihan, karena dengan latihan akan dipadukan dengan pikiran sehingga akan membentuk sebuah hasil yang sangat maksimal. Kemampuan ini akan memperkuat rasa percaya diri pada anak-anak, sehingga tertanam dalam hati mereka bahwa dirinya sanggup melakukan pekerjaan apapun dengan hasil yang terbaik.perasaan demikian akan mendorong anak untuk melakukan berbagai aktivitas pembelajaran dengan penuh semangat dan rasa senang. Bahkan mereka mempunyai rasa optimism keberhasilan terhadap segala bentuk pekerjaan. Kecerdasan Kinestetik dimiliki oleh actor, penari, pendekar, atlet, pemain acrobat, dan dokter bedah.

4) Kecerdasan Musikal ( Music Smart )
Kecerdasan musical melibatkan kemampuan menyanyi sebuah lagu, mengingat melodi music, mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati music.
Kecerdasan musical adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang, mengingat irama itu, dan secara emosional terpengaruh oleh music. (May Lwin, dkk (2003)
Kecerdasan musical merupakan kecerdasan yang awal tumbuh dan berkembang di dalam diri setiap manusia. Sejak bayi masih dalam kandungan ia selalu mendengarkan music alami, yaitu detak jantung ibunya. Dalam Islam seorang anak baru lahir ke dunia ini biasanya langsung diadzani di telinganya. Yang demikian ini dilakukan dengan tujuan supaya bayi yang baru lahir langsung mendengar seruan pertama adalah kalimat Allah. Dalam Islam pun kecerdasan musical telah dibudayakan sudah cukup lama di pesantren-pesantren seperti ketika hafalan-hafalan nahwu atau tashrif selalu dilagukan.

5). Kecerdasan Antar Pribadi ( People Smart )
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin, dan kemampuan mengorganisir orang lain.
Kecerdasan Antar Pribadi adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain di sekitarnya. Dengan kecerdasan Antar Pribadi yang baik, seseorang akan mempunyai kepekaan hati, sehingga bersikap tanpa menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain (Suyadi: 2009). Kecerdasan Antar Pribadi ini merupakan sikap atau pola hidup social yang sangat baik dengan orang lain. Kecerdasan Antar Pribadi dipakai oleh para Direktur, dan pimpinan dalam memotivasi secara manusiawi pada bawahannya. Kecerdasan ini juga digunakan oleh para konselor dan motivator dalam menjalin hubungan emosional lebih dekat dengan kliennya. Sosiolog dan Psikolog juga menggunakan kecerdasan ini. Untuk menganalisis perubahan social dan personal.
Kecerdasan Antar Pribadi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, yaitu orang tua, dan para guru.

6). Kecerdasan Intra Pribadi ( Self Smart )
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi para wira usahawan dan individu lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru.
Kecerdasan Intra Pribadi adalah kemampuan untuk memehami diri sendiri, dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. (May Lwin; 2003 ). Kecerdasan ini bukan berarti cermin dari keegoisan seseorang. Orang yang egois adalah orang yang mementingkan diri sendiri, sedangkan kecerdasan Intra Pribadi adalah kemampuan hidup mandiri atau tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Kecerdasan Intra Pribadi lebih berorientasi pada sebuah prinsip hidup yang baik. Sebab dalam prinsip hidup yang baik akan selalu ada tindakan yang mandiri dan tanggung jawab yang tinggi terhadap berbagai sikap atau kebijakan yang dilakukannya.

7). Kecerdasan Naturalis ( Nature Smart )
Kecerdasan Naturalis melibatkan kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita. Kecerdasan ini dibutuhkan oleh banyak profesi seperti ahli biologi penjaga hutan, dokter hewan, dan hortikulturalis.
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali berbagai jenis flora, fauna, dan fenomena alam lainnya, seperti asal-usu binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya tata surya, berbagai galaksi, dan lain sebagainya. (Sri Widayati & Utami Widayati: 2008 dalam Suyadi : 2009)
Kecerdasan naturalis akan berkembang dengan baik ketika kita mengenal orang, tanaman, hewan, dan benda yang ada disekitar kita. Dengan mengenali tabiat atau hukum alam di lingkungan fisik sekitar kita, kita dapat mengembangkan hukum sebab akibat yang berlaku di lingkungan tersebut. Dengan kecerdasan naturalis yang baik, kita dapat mengamati pola-pola dalam interaksi dan perilaku. Seperti keadaan cuaca dan perubahan-perubahan yang terjadi pada tanaman dan hewan ( Suyadi: 2009 ) . Orang yang berkecerdasan naturalis yang tinggi mempunyai kesenangan terhadap berbagai flora dan fauna dan bisa memeliharanya dengan baik di rumah maupun di alam bebas.
8). Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan ini merupakan puncak dari semua kecerdasan. Dalam Islam disebut kecerdasan spiritual. Kecerdasan Eksistensial atau kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk merasakan keberagamaan seseorang. Orang yang mendalami ilmu agama belum tentu mempunyai kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual bisa diartikan sebagai kemampuan untuk merasakan kehadiran Allah SWT. ( Suyadi: 2009 )
Kecerdasan Spiritual merupakan kelanjutan dari kecerdasan intelektual ( IQ ) dan kecerdasan emosional (EQ). kecerdasan spiritual banyak disikapi oleh sebagian orang sebagai penyempurna atas kecerdasan sebelumnya yaitu kecerdasan intelektual ( IQ ) dan kecerdasan emosional (EQ).
Menurut Komaruddin Hidayat dan Muhammad Wahyudi Nafis dalam bukunya Agama Masa Depan (2003), krisis spiritual itulah sebenarnya yang menjadi satu-satunya pentebab dari banyaknya orang – orang yang bunuh diri di dunia barat. Orang yang mempunyai kecerdasan spiritualnya tinggi akan selalu tabah menghadapi berbagai musibah yang terjadi dengan dirinya, karena ia menganggap semua yang terjadi adalah ujian dari Allah SWT bagi kesabarannya.



Mengembangkan Otak Sejak Dalam Kandungan
Seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua , antara lain: biomedis, kasih sayang dan stimulasi. Hal ini diungkap oleh dokter spesialis anak, dr. Sudjatmiko, MD SpA.
Perkembangan kecerdasan sejak dalam kandungan bisa saja terjadi dengan memperhatikan banyak hal.
o Kebutuhan biologis (fisik) seperti nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi, artinya asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan nutrisi ini pun bukan hanya ketika ibu mengandung, tetapi ketika ia siap untuk mengandung harus sudah memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisi yang lengkap.
o Kebutuhan kasih sayang.
Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, artinya kehamilan itu benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang tumbuh kembang bayi tidak akan optimal. Ada factor psikologis yang mempengaruhi perkembangan bayi. Misalnya : perkawinan itu di restui atau tidak, adakah komitmen antara suami dan istri , sebab tanpa komitmen kehamilan itu bisa dianggap mengganggu. Juga harus ada support ( dukungan ) dari suami dan orang tua, sehingga seorang ibu menerima kehamilannya dengan hati yang tenteram.
o Stimulasi
Perhatian penuh dari si Ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandugannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada si Bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter at-zat rasa tenang, sehingga bayi dalam kandungannya juga merasa senang. Yang baik adalah stimuli yang berupa suara-suara, elusan, dan nyayian yang disukai ibu. Hal ini akan merangsang bayi ikut senang. Stimuli ini lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia enam bulan, sebab pada usia ini jaringan struktur otak bayi sudah mulai bisa berfungsi.
Tanggung jawab orang tua terhadap bayi yang masih dalam kandungan juga telah diterangkan dalam hadits berikut:
“Cukup berdosa bagi seseorang yang menyia-nyiakan tanggungannya (keluarganya)”. (HR. Abu Dawud dari Amar bin Ash).
“Anak yang sengsara adalah anak yang telah mendapat kesengsaraan semenjak ia masih dalam kandungan ibunya.” (HR. Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud).
F. Rene Van de Carr telah menyimpulkan ada delapan prinsip dasar yang membentuk fondasi filosofi dan sekaligus prosedur program dan langkah-langkah kegiatan pendidikan pralahir:
a) Prinsip kerja sama
b) Prinsip ikatan cinta kasih pralahir
c) Prinsip stimulasi pralahir
d) Prinsip kesadaran pralahir
e) Prinsip kecerdasan bayi
f) Prinsip membiasakan perbuatan-perbuatan baik
g) Prisip melibatkan kakak-kakak dan saudara-saudara sang bayi
h) Peran penting ayah dalam masa kehamilan

Menumbuh Kembangkan Otak Bayi usia 0 – 6 Bulan
Bagian-bagian utama bayi baru lahir sudah lengkap terbentuk. Kini otaknya akan segera mengalami proses pematangan yang perlu ditunjang dengan pemenuhan at-zat gizi yang tepat. Perkembangan otak ada periode yang dikenal periode pacu tumbuh otak ( brain growth spurt ) yaitu saat dimana otak berkembang sangat cepat. Periode pacu tumbuh otak pertama dimulai ketika usia kehamilan ibu memasuki trimester ketiga. Multiplikasi sel terjadi pada masa janin. Periode pacu tumbuh otak kedua terjadi setelah si Kecil lahir hingga usia dua tahun. Sejak lahir hingga usia dua tahun adalah saat neuron ( sel saraf ) di korteks otak membentuk sinaps ( hubungan antara sel saraf ) yang sangat banyak. Jadi di masa multiplikasi dan pembentukan sinaps ini, otak harus mendapat prioritas utama dalam hal pemenuhan zat-zat gizi sebagai bahan–bahan pembentuknya. Pada saat periode pacu tumbuh otak ini pemenuhan kebutuhan zat gizi dilakukan melalui pemberian ASI secara tunggal ( ASI eksklusif ) sejak hari pertamanya hingga usia enam bulan. Secara alami , ASI mengandung zat-zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak. Zat-zat tersebut antara lain:
 Asam lemak esensial
ASI merupakan sumber asam lemak esensial ( asam lemak yang harus dipenuhi kebutuhannya dari luar tubuh ) yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Kedua asam ini di dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA ( asam dokosaheksanoat ) dan AA ( asam arakhidonat ). Apabila tubuh bayi mendapat DHA dalam jumlah yang mencukupi melalui ASI ibunya, maka proses pembentukan otak serta pematangan sel-sel saraf di dalam otaknya akan berjalan dengan baik. Semua prose situ terjadi pada waktu bayi tidur nyenyak. Dengan pemberian ASI selain proses tumbuh kembang dengan baik, kedekatan hubungan bathin yang terjalin kuat antara ibu dan bayi ketika memberi ASI merangsang perkembangan kemampuan kognitif bayi.
 Protein
Komponen dasar dari protein yaitu asam amino, terutama berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
 Vitamin B Kompleks
Beberapa vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak adalah vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat ( vitamin B9 ).
 Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut asetikolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin yaitu suatu fosfolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membrane ( dinding ) sel saraf.
 Yodium, zat besi, dan seng
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormone tiroksin( sejenis hormone yang diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh kembang otak ). Zat besi disimpan dalam jaringan otak selam 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan bagian dari 300 enzim yang membantu pembelahan sel.
Agar ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh bayi selama masa pemberian ASI eksklusif enam bulan, maka ibu harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari.
Dr Eddy Supriyadi SpA, dari RS Sardjito Yogyakarta memberikan 10 tips bagi orang tua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:
1. Beri perawatan dan kasih sayang yang adekuat selama masa kehamilan.
2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi berikan kecukupan nutrisi dengan ASI
3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.
4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak.
5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi.
6. Kenalkan aneka ragam music pada anak dan bernyanyilah bersama.
7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya.
Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya.
8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya.
9. Redakan stress pada orang tua. Orang tua yang mengalami stress cenderung mengalihkan stress kepada anaknya. Bila anak anda merasa stress cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan anda.

Hal yang Menyebabkan Kerusakan Otak
1. Tida mau sarapan pagi
Tidak mau sarapan akan menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah yang mengakibatkan kurangnya nutrisi pada otak yang akhirnya terjadi kemunduran pada otak.
2. Kebanyakan makan
Kebanyakan makan akan menyebabkan mengerasnya pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.
3. Merokok
Bahaya merokok yang paling fatal adalah otak bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula
Terlalu banyak gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.
5. Polusi udara
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Berada di lingkungan yang udaranya tercemar akan mengakibatkan kerja otak tidak efisien.
6. Kurang tidur
Tidur memberikan kesempatan kepada otak untuk istirahat. Kurang tidur menyebabkan sel-sel otak kelelahan dan mati.
7. Menutup kepala ketika sedang tidur
Tidur dengan kepala tertutup merupakan kebiasaan yang buruk, karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar.
8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit
Belajar dan bekerja keras ketika sedang sakit juga akan memperparah ketidakefektifan otak
9. Kurangnya stimulasi
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir menyebabkan otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.
10. Jarang berbicara
Percakapan intelektual biasanya membawa efek yang bagus pada kerja otak.

Cara mengembangkan otak kanan
a. Nonton film
Menonton film yang berkualitas tidak hanya memberikan refresh dan hiburan pada otak dan pikiran kita, namun dapat juga memberikan pendidikan dan kesehatan. Contohnya adalah film komedi.
b. Melukis atau menggambar
Otak juga dapat distimulasi dengan cara melukis atau menggambar. Dalam latihan ini bukan hasil yang kita harapkan tetapi proses kreativitas. Sebab dalam proses menggambar tersebut menggunakan berbagai ide dan imajinasi yang tinggi untuk mendapatka hasil yang baik.
c. Membaca dan menulis
Kegiatan membaca merupakan kewajiban manusia. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yaitu Surat Al ‘Alaq, yang ayat pertama berbunyi “Iqra” yang artinya bacalah. Semua manusia yang ingin hidupnya berkembang harus senang dan membudidayakan membaca. Dengan membaca buku setiap hari merangsang otak untuk menemukan ide ketika dihadapkan dengan sebuah kenyataan hidup, terutama dalam dunia tulis menulis. Membaca mempunyai manfaat intelektual, emosional, dan spiritual yang dapat meningkatkan perkembangan anak.
Keberhasilan dalam menulis sangat dipengaruhi oleh kecerdasan membaca. M. Iqbal Dawami dalam tulisannya mengatakan bahwa menulis dapat meningkatkan kecerdasan intrapribadi dan inguistik (http://www.bluefame.com). Karena kecerdasan linguistic bertumpu pada kemampuannya dalam berbicara dan menulis.dengan menulis sebuah karangan dapat meningkatkan reativitas otak anak dalam menciptakan imajinasinya menjadi tulisan.
d. Puisi
Tidak semua orang menyukai puisi, tetapi anak menyukai puisi karena bahasa yang memikat, dan bentuk tulisan yang aneh. Dengan membaca dan diskusi tentang puisi, akan membangkitkan imajinasi anak. Ia akan memaknai larik demi larik, bait demi bait, akhirnya dapat menemukan inti dari puisi yang dibacanya.
Membaca puisi dapat melatih kecerdasan , karena anak dituntut untuk melakukan penguasaan teks, perubahan mimik, intonasi, dan gesture tubuhnya.

e. Cerita-cerita
Dengan membaca cerita seseorang dapat dengan mudah mengetahui berbagai sisi kehidupan lain. Misalnya membaca cerita tentang Sangkuriang, maka kita akan mengenal kehidupan manusia zaman dahulu. Dengan membaca cerita kita dituntut untuk dapat memaknai cerita demi cerita sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan kreativitas yang tinggi. Kecerdasan anak juga dapat dikembangkan melalui belajar menulis cerita.
f. Buku bacaan lain
Buku bacaan lain seperti buku doa-doa, tuntunan shalat, atau buku saku mempunyai pengaruh besar bagi otak dan kecerdasan anak. Selain buku-buku religious dapat juga digunakan buku-buku bacaan umum.
Buku- uku religious dapat mengembangkan kecerdasan spiritual, sedangkan buku umum mengembangkan kecerdasan lainnya.
g. Mendengarkan musik
Setiap orang pasti menyukai musik, sebab musik dapat dijadika ekspresi hati. Bermain music dapat menambah tingkat kecerdasan anak, karena mencakup penguasaan irama, nada, pola-pola, ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik seingga mampu memainkan atau menyanyikan sebuah lagu. Kecerdasa ini dapat distimulasi sejak bayi dalam kandungan hingga anak usia tiga tahun, karena usia-usia itu perkembangan otaknya sedang tumbuh pesat.

Manfaat Senam Otak
Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika kita rutin melakukan senam otak. Diantaranya menurut dr, Jumraini Sp S. pikiran makin fresh dan mudah konsentrasi.
Berikut manfaat senam otak:
a. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress
b. Dapat dipakai dalam waktu singkat
c. Tidak memerlukan bahan atau tempat khusus.
d. Dapat dipakai dalam semua situasi termasuk saat belajar/bekerja.
e. Meningkatkan percaya diri
f. Menunjukkan hasil dengan segera.
g. Dapat dijelaskan secara neurofisiologi.
h. Sangat efektif dalam penanganan seseorang yang mengalami hambatan dan stress belajar
i. Memandirikan seseorang dalam hal belajar, dan mengaktifkan seluruh potensi yang dimiliki seseorang
j. Sebagai salah satu teknik belajar yang palin baik oleh Natioal Learning Foundation USA dan sudah tersebar luas di lebih dari 80 negara.












DAFTAR PUSTAKA

As’adi Muhammad, 2009. Menghidupkan Otak kanan Anak Anda, Jogjakarta: POWER BOOKS (IHDINA)

Hartono Sangkanparan,2010, Dahsyatnya Otak tengah, Jakarta: Visimedia

Astri Novia,2010, Melatih Otak Setajam Silet, Yogyakarta, Media Pressindo

Ubes Nur Islam,2004, Mendidik Anak dalam Kandungan, Jakarta, Gema Insani

http://www.theyandi.blogspot.com

http://hil4ry.wordpress.com
Read More...

Rabu, 29 Desember 2010

Cybernetic

Pada negara-negara yang sudah berkembang atau yang sudah mengalami kestabilan politik dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Bahkan pada sekitar peluncuran pesawat ruang angkasa yang pertama, sebagian besar masyarakat dunia tidak lagi hanya memperhtaikan, melainkan menjadi demam memikirkan pendidikan. Masyarakat mulai ramai memperdebatkan fungsi dan tujuan pendidikan. Orang-orang yang paling getol memperdebatkan pendidikan cenderung berpendirian, bahwa tujuan pendidikan dasar adalah mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi akhirnya dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk memperoleh sukses dalam karir dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi di dalam pembangunan masyarakat. Semua ini kemudian dimaksudkan untuk menjadikan Negara lebih maju daripada negara-negara yang lain (Wasty Sumanto, 1999).
Kehidupan masyarakat kita telah menapaki millenium ketiga. Tantangan yang dihadapi tidak sedikit. Masyarakat bukan lagi hidup dalam alam kehidupan tradisional dan kehidupan industri, tetapi menurut Futurolog Alvin Toffler, orang sedang hidup dalam alam kehidupan komunikasi dan informasi. Transparansi kehidupan yang global seolah-olah mengisyaratkan bahwa dunia sudah mengecil bagaikan ”desa dunia”, nyaris tanpa batas, disebabkan oleh derasnya arus komunikasi dan informasi yang menyebar ke dalam denyut nadi kehidupan manusia.
Tugas berat dan harus dilakukan adalah bagimana mempersiapkan seorang anak untuk hidup dalam lingkungan yang selalu dinamis dan penuh kompetisi dengan beragam perubahan yang luar biasa akibat adanya ’ledakan bom’ komunikasi dan informasi yang terus mengalir tanpa mengenal waktu. Bagi seorang anak yang hanya sedikit menguasai ilmu pengetahuan dan informasi yang up to date akanlah sangat sulit baginya untuk beradaptasi dan memahami perputaran roda zaman yang terus menggerus tanpa belas kasihan. Bagaimanapun, tidaklah arif dan bijaksana membiarkan anak-anak dalam ketidakberdayaannya tenggelam dalam kebodohan. Justru menjadi tugas para pendidik dan lembaga pendidikan untuk membebaskannya dari belenggu kepicikan berpikir, kekakuan perilaku, tanpa kesadaran dan motivasi diri untuk memajukan dirinya sendiri, dan bahkan membebaskan diri anak dari kebodohan dalam berhadapan dengan lingkungannya. Sehingga terhindar dari tipu daya kemunafikan dan kemusyrikan yang menjebak perilaku dengan kejahiliyan zaman dalam abad milenium ini.
Satu hal yang harus peserta didik lakukan adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan lingkungan, dan belajar membaca isyarat zaman. Belajar melihat ke depan dan belajar mengatisipasi realitas, merupakan sikap mental diri peserta didik. Untuk melahirkan sikap mental anak yang antisipasif tersebut dibutuhkan orangtua dan guru yang piawai untuk mendidiknya. Sabda Nabi Muhammad SAW : ”Setiap anak dilahirkan di atas fitrahnya maka orangtuanya yang mendidiknya menjadi orang beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (Totok Jumantoro, 2001).
Pendidikan intelektual yang mengabaikan pendidikan sikap mental bukan jamannya lagi keitika jahiliyah moral dan akhlak merajalela di tengah ketidakberdayaan dan kepasrahan insani. Bila manusia hanya terdidik secara intelektual, ia bisa melupakan kejadiannya, dan menjadi sombong. Realitas ini diisyaratkan ALLAH dalam Al Qur’an : ”Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur” (QS : An Nahl, 78). Oleh karena itu, pendidik harus membekali anak didik dengan nilai-nilai moral, sosial, susila, etika, dan agama sebagai pembungkus kepribadian, sehingga peserta didik betul-betul lahir sebagai anak yang berbudi luhur (Syaiful Bahri Djamarah, 2002).
Tujuan tersebut di atas tentu saja tidak akan terwujud bila orang tua dan guru tidak mau tahu siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya. Karena itu, memahami anak didik dan bagaimana cara belajarnya merupakan langkah awal untuk mewujudkan kehendak bersama. Sedangkan sebagai prasyaratnya untuk memahami anak didik dan bagaimana cara belajarnya, orang tua dan guru perlu dibekali aneka ragam pengetahuan psikologis yang sesuai dengan tuntutan jaman, kemajuan sains, dan teknologi, salah satunya memahami pandangan ahli psikologi terhadap pendidikan dan proses belajar.
Belakangan ini orang telah ramai membicarakan pembaharuan pendidikan guna menjawab setiap permasalahan kehidupan manusia. Berbagai faktor dan aspek penyelenggaraan pendidikan telah digarap para ahli demi kemajuan pendidikan dan masyarakat. Namun demikian, belum semua pihak merasa puas terhadap setiap usaha yang telah dilakukan.
Berdasarkan studi psikologi yang baru serta sosiologi pendidikan, maka masyarakat pendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah (Wasty Sumanto, 1999).
Makalah ini akan menyajikan uaraian yang berisikan pembahasan dalam segi tinjauan aliran humanistik dan sibernetik, yang selaras dengan kehendak tersebut di atas, dalam rangka memajukan pendidikan dan proses belajar.
Read More...

TEORI TENTANG OTAK

Pengertian SENAM OTAK
OTAK
Otak merupakan kumpulan jaringan syaraf yang terlindungi di dalam tengkorak. Jaringan syaraf yang tersusun dari bermilyar-milyar neuron (sel syaraf) ini terbagi menjadi dua, yakni otak besar (serebrum) yang terdiri dari belahan otak kanan dan kiri dan otak kecil (serebelum). Bila menulusuri sistem kerja otak, otak memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena, organ yang beratnya 1400 gram dan memiliki volume sekitar 230 cm3 ini
merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas fisik maupun mental.
Otak adalah pusat berpikir. Emosi, konsentrasi, dan semua kondisi stres yang terjadi bisa berakar dari keseimbangan otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.
Gerakan senam otak bisa membantu menyeimbangkan kedua belahan otak, mempertajam konsentrasi, bahkan meningkatkan percaya diri. Seperti halnya senam pada umumnya, dasar dari senam otak adalah gerakan. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam senam otak ritmenya cenderung lambat dan memiliki fungsi atau tujuan tertentu, seperti meningkatkan konsentrasi, meredakan ketegangan otot (relaksasi), mempertajam daya ingat. ´Brain gym bukanlah terapi, melainkan metode untuk membantu mengakses potensi otak. Prinsip dasarnya adalah bagaimana bergerak itu bisa menstimulasi otak.


Penyegaran otak
1. Jaga makanan atau diet. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan munculnya penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya.
2. Hindari minum alkohol dan mengonsumsi narkoba karena bisa meracuni otak.
3. Waspadalah bila memasak menggunakan panci, ketel, atau pembungkus alumunium foil karena alumunium yang berlebih dalam darah bisa menurunkan daya ingat. Selain alumunium, zat besi dan silikon juga bisa meracuni otak.
4. Berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan, minimal lakukan jalan kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan untuk latihan pernapasan dan melakukan senam otak.
5. Jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO (karbon monoksida) yang terkandung dalam asap mobil bisa meracuni otak.
6. Asah otak, misalnya dengan main catur, kartu, mengisi teka-teki silang, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya. Rutinitas menghafal Al-Qur'an juga bagus untuk mengasah otak.
7. Manajemen stres dengan baik. Bisa dengan relaksasi, meditasi atau menjalani hobi.

Nutrisi otak
1. Bahan makanan yang memberikan nutrisi pada otak misalnya sayuran mentah (lalapan), jus stroberi, bawang bombay, bawang putih, tempe tahu, dsb
2. Gerakan mengunyah juga merangsang gerak otak
3. Makanlah buah terlebih dahulu sebelum makanan utama


PENGERTIAN SENAM OTAK
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas); meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbis) serta otak besar (dimensi pemusatan).
Manfaat senam otak
1. Mengatasi masalah yang berhubungan dengan konsentrasi, daya ingat atau problema lain yang berkaitan dengan performa otak
2. Di bidang bisnis, senam otak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan seseorang, seperti self esteem dan manajemen waktu
3. Penanganan trauma pasca-bencana
Awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi dan depresi. Namun dalam perkembangannya setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam kegunaan.
Bagi para manula senam otak bisa membantu menunda penuaan dini dalam arti menunda pikun atau perasaan kesepian yang biasanya menghantui para manula. Sedangkan bagi anak-anak senam otak ini bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak, meningkatkan kepercayaan diri, menangani anak yang mengalami masalah dalam proses belajar mengajar. Selain itu senam otak juga sering digunakan untuk terapi beberapa gangguan pada anak-anak seperti hiperaktif, gangguan pemusatan perhatian, gangguan emosional, sindrom pada bayi dan gangguan kemampuan belajar.
Sebelum melakukan senam otak anak harus melakukan beberapa hal yang dikenal dengan istilah PACE (Positive, Active, Clear dan Energetic), yaitu:
1. Positive, yaitu dengan melakukan gerakan kait relaks (hook ups), tangan disilangkan dengan jempol dibagian bawah, lalu diputar sambil kaki disilangkan.
2. Energetic, untuk bersikap energik diperlukan pendukung berupa air putih minimal 125 cc. Berguna untuk menyalurkan oksigen ke otak dan melarutkan garam sehingga mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh.
3. Clear, untuk menjernihkan diperlukan pemijatan pada daerah saklar otak (brain button). Daerah yang dipijat adalah titik dua jari di bawah tulang selangka (clavikula) dengan satu tangan dan tangan lainnya menggosok daerah pusar.
4. Active, dilakukan dengan cara gerakan silang (cross crawl). Caranya dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan sebaliknya.
Gerakan PACE ini membantu mengurangi kecemasan anak dan membuat anak berada dalam kondisi yang santai

Gerakan senam otak
Senam otak ini bisa dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.
Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang. Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energy yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah.
Latihan terdiri dari 6 gerakan yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Gerakan-gerakan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai relaksasi pada otak. Berikut enam di antara gerakan dasar senam otak untuk anda latih kapan dan dimana saja.

1. Gerakan Silang
Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi dan bagian yang mengungkapkan informasi, sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.
Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping atau belakang. Agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.

2. Olengan Pinggul
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.
Cara: Duduk dilantai. Posisi tangan dibelakang, menumpi ke lantai dengan siku di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks.
3. Pengisi Energi
Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
4. Menguap Berenergi
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.
Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang.Lalu melemaskan otot-otot tersebut.
5.Luncuran Gravitasi
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
Cara: Duduk di kurasi dan silangkan kali. Tundukkan badan dengan lengan ke dapan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti
6. Tombol Imbang
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif
Cara: Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lalukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan itu dagu rileks dan kepala dalam posisi normal menghadap ke depan.
(Buku: Brain Gym, Paul E. Dennison PhD, Gail E. Dennison, Penerbit PT. Grasindo)
Macam Gerakan Brain Games

Gerakan Sakelar Otak:
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar.
*Mengoptimalkan pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancer mengalir ke otak.
Guna: mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stres visual dan relaksasi tengkuk serta bahu.
Gerakan Silang
Gerakan ini mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan
untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral
tubuh.
* Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi penglihatan
(binokular)
Guna: mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca dan memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernapasan, pendengaran dan penglihatan.

Tombol Bumi
Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh.
* Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel).
* Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan.
Tombol Imbang
Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas- bawah, depan-belakang). Tekan ¶tombol imbang¶ 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang belakang, sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik.
* Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran dan menjaga badan tetap relaks
* Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketingian, mengoptimalkan pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer.
Kait Relaks
Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi
* Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional.
* Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.

Read More...

Selasa, 28 Desember 2010

Pendidikan Humaniora

Pada dasarnya guru sebagai seorang pendidik adalah seorang fasilitator. Fasilitator baik dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, maupun konatif. Seorang pendidik hendaknya mampu membangun suasana belajar yang kondusif untuk belajar-mandiri (self-directed learning). Ia juga hendaknya mampu menjadikan proses pembelajaran sebagai kegiatan eksplorasi diri. Galileo menegaskan bahwa sebenarnya kita tidak dapat mengajarkan apapun, kita hanya dapat membantu peserta didik untuk menemukan dirinya dan mengaktualisasikan dirinya. Setiap pribadi manusia memiliki “self-hidden potential excellece” (mutiara talenta yang tersembunyi di dalam diri), tugas pendidikan yang sejati adalah membantu peserta didik untuk menemukan dan mengembangkannya seoptimal mungkin. Serta membantu peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya.
Seorang pendidik yang efektif, tidak hanya efektif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas saja (transfer of knowledge), tetapi lebih-lebih dalam relasi pribadinya dan “modeling”nya (transfer of attitude and values), baik kepada peserta didik maupun kepada seluruh anggota komunitas sekolah.
Pendidikan yang humanis menekankan bahwa pendidikan pertama-tama dan yang utama adalah bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar pribadi dan kelompok di dalam komunitas sekolah. Relasi ini berkembang dengan pesat dan menghasilkan buah-buah pendidikan jika dilandasi oleh cintakasih antar mereka. Pribadi-pribadi hanya berkembang secara optimal dan relatif tanpa hambatan jika berada dalam suasana yang penuh cinta (unconditional love), hati yang penuh pengertian (understanding heart) serta relasi pribadi yang efektif (personal relationship).
Dalam mendidik seseorang kita hendaknya mampu menerima diri sebagaimana adanya dan kemudian mengungkapkannya secara jujur (modeling). Mendidik tidak sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, melatih keterampilan verbal kepada para peserta didik, namun merupakan bantuan agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan dirinya secara optimal.
Mendidik yang efektif pada dasarnya merupakan kemampun seseorang menghadirkan diri sedemikian sehingga pendidik memiliki relasi bermakna pendidikan dengan para peserta didik sehingga mereka mampu menumbuhkembangkan dirinya menjadi pribadi dewasa dan matang. Pendidikan yang efektif adalah yang berpusat pada siswa atau pendidikan bagi siswa di sekolah.
Dasar pendidikannya adalah apa yang menjadi “dunia”, minat, dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Pendidik membantu peserta didik untuk menemukan, mengembangkan dan mencoba mempraktikkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki (the learners-centered teaching). Ciri utama pendidikan yang berpusat pada siswa adalah bahwa pendidik menghormati, menghargai dan menerima siswa sebagaimana adanya. Komunikasi dan relasi yang efektif sangat diperlukan dalam model pendidikan yang berpusat pada siswa, sebab hanya dalam suasana relasi dan komunikasi yang efektif, peserta didik akan dapat mengeksplorasi dirinya, mengembangkan dirinya dan kemudian mem- “fungsi” -kan dirinya di dalam masyarakat secara optimal.
Tujuan sejati dari pendidikan seharusnya adalah pertumbuhan dan perkembangan diri peserta didik secara utuh sehingga mereka menjadi pribadi dewasa yang matang dan mapan, mampu menghadapi berbagai masalah dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Agar tujuan ini dapat tercapai maka diperlukan sistem pembelajaran dan pendidikan yang humanis serta mengembangkan cara berpikir aktif-positif dan keterampilan yang memadai (income generating skills). Pendidikan dan pembelajaran yang bersifat aktif-positif dan berdasarkan pada minat dan kebutuhan siswa sangat penting untuk memperoleh kemajuan baik dalam bidang intelektual, emosi/perasaan (EQ), afeksi maupun keterampilan yang berguna untuk hidup praktis. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia muda (N. Driyarkara). Pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang lebih bermanusiawi (semakin “penuh” sebagai manusia), berguna dan berpengaruh di dalam masyarakatnya, yang bertanggungjawab dan bersifat proaktif dan kooperatif. Masyarakat membutuhkan pribadi-pribadi yang handal dalam bidang akademis, keterampilan atau keahlian dan sekaligus memiliki watak atau keutamaan yang luhur. Singkatnya pribadi yang cerdas, berkeahlian, namun tetap humanis.
Dalam bahasan ini masalah yang terkait erat adalah standar keberhasilan belajar yang masih menekankan bidang intelektual dan sekaligus sentralisasi standar mutu (UN:Ujian Nasional), yang mengakibatkan masyarakat terjerumus pada keyakinan bahwa hasil UN adalah satu-satunya ukuran keberhasilan peserta didik dan juga sekolah sebagai lembaga pendidikan. Hasil UN menentukan ranking mutu sekolah, tanpa memperhatikan banyak aspek lain yang mungkin diperoleh oleh peserta didik atau lembaga sekolah yang ada. Singkatnya sistem evaluasi dan UN yang diselenggarakan masih mengkerdilkan peserta didik sebagai pribadi manusia dan sekolah sebagai lembaga pendidikan, menjadi satu aspek saja yaitu kecerdasan yang diukur oleh soal pilihan ganda atau benar salah yang mengesampingkan aspek humaniona siswa.
B. Perumusan masalah
Dewasa ini banyak persoalan yang menjadi beban pengelolaan pendidikan dan pengajaran. Mulai dari beban ajar yang terlalu banyak dan padat, sampai pada profesionalitas guru yang masih belum memadai dan penghargaan finansial terhadap para pendidik yang masih sangat rendah. Dengan demikian rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa definisi pendidikan humaniora?
2. Bagaimana pengembangan pendidikan di sekolah ditunjau dari aspek humaniora ?
Pembatasan masalah pada makalah ini, pengembangan pendidikan di sekolah ditinjau dari aspek humaniora.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Tujuan Humaniora
Menurut Drs. H.A. Dardiri, 1986, Istilah Humaniora berasal dari bahasa latin baru. Dalam bahasa Inggris searti dengan “the humanities” yang sama-sama diturunkan dari bahasa latin kuno “humanus” yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. The Humanities berkaitan dengan masalah nilai yaitu nilai kita sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Elwood, 1975 (L. Wilardjo dalam buku Jujun S. Sumantri), mendefinisikan “humaniora” sebagai seperangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap sesamanya. Lebih lanjut L. Wilardjo memperluas pengertian humaniora, yang berkaitan dengan hubungan mendatar yang tersirat dari frasa “terhadap sesamanya” itu menjadi hubungan trisula atau bercabang tiga yaitu : 1) hubungan dengan Khaliqnya, 2) Hubungan dengan sesamanya, dan 3) hubungan dengan alam.
Dalam Encyclopaeda Brittanica, the humanities sebagai jenis pengetahuan yang berkenaan dengan nilai-nilai manusia dan ekspresi-ekspresi dari jiwa manusia.
Dari dua sumber di atas dapat ditari kesimpulan, bahwa humaniora adalah :
1. Sejenis pengetahuan yang berkaitan dengan nilai-nilai manusia dan ekspresi-ekspresi dari jiwanya;
2. Seperangkat sikap dan perilaku moral terhadap sesamanya.
Adapun tujuan humaniora, lebih lanjut dari definisi yang dikemukakan Elwood bahwa humaniora sebagai seperangkat sikap dan perilaku moral terhadap sesamanya, ini berarti humaniora membawa manusia menjadi berbudaya dan berwatak. Mempelajari humaniora juga diharapkan manusia sadar bahwa bidang pengetahuan apapun yang dimiliki harus berorientasi pada kemanusiaan, yaitu untuk kebahagiaan umat manusia dan bukan untuk membawa malapetaka.
Tujuan humaniora ini dapat diperluas ruang lingkupnya, yaitu agar dapat membawa manusia mampu berkomunikasi dengan al Khaliq, dengan sesamanya dan dengan alam lingkungannya.

B. Pengertian dan Tujuan Pendidikan.
Menurut Langeveld, 1965 (Uyuh Sadullah,2003) mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
Menurut Ki Hajar Dewantara; Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebagiaan yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagaimana yang tercantum dalam Bab I, pasal I, ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana melalui suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, mencakup aspek pengetahua, nilai dan sikap, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Adapun tujuan pendidikan, Hummel, 1977 (Uyuh Sadullah,2003) menyatakan bahwa dalam menentukan tujuan pendidikan ada beberapa nilai yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Autonomy, yaitu memberikan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan secara maksimum kepada individu maupun kelompok, untuk dapat hidup mandiri, dan hidup bersama dalam kehidupan yang lebih baik;
b. Equity (keadilan), yaitu memberi kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan berbudaya dan kehidupan ekonomi, jangan memberinya pendidikan dasar yang sama;
c. Survival, yang berarti bahwa dengan pendidikan akan menjamin pewarisan kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
Selanjutnya sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003, Bab II, Pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari uraian tentang tujuan pendidikan di atas, dapat dikemukakan bahwa selaras dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang merupakan dasar dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan manusia seutuhnya, manusia yang menghayati dan sekaligus mengamalkan Pancasila, yaitu manusia yang memiliki kepribadian, dimana sikap dan perilakunya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.

C. Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara Tentang Pendidikan
Dalam konsep Pendidikan, Ki Hajar Dewantara sendiri dengan mengubah namanya tersebut ingin menunjukkan perubahan sikapnya dalam melaksanakan pendidikan yaitu dari satria pinandita ke pinandita satria yaitu dari pahlawan yang berwatak guru spiritual ke guru spiritual yang berjiwa ksatria, yang mempersiapkan diri dan peserta didik untuk melindungi bangsa dan negara. Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figur keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Pendidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan Taman Siswa. Merdeka baik secara fisik, mental dan kerohanian. Namun kemerdekaan pribadi ini dibatasi oleh tertib damainya kehidupan bersama dan ini mendukung sikap-sikap seperti keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi, kebersamaan, demokrasi, tanggungjawab dan disiplin. Sedangkan maksud pendirian Taman Siswa adalah membangun budayanya sendiri, jalan hidup sendiri dengan mengembangkan rasa merdeka dalam hati setiap orang melalui media pendidikan yang berlandaskan pada aspek-aspek nasional. Landasan filosofisnya adalah nasionalistik dan universalistik. Nasionalistik maksudnya adalah budaya nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis, ekonomis, maupun spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam (natural law), segala sesuatu merupakan perwujudan dari kehendak Tuhan. Prinsip dasarnya adalah kemerdekaan, merdeka dari segala hambatan cinta, kebahagiaan, keadilan, dan kedamaian tumbuh dalam diri (hati) manusia. Suasana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hati, empati, cintakasih dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya.
Maka hak setiap individu hendaknya dihormati; pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen secara fisik, mental dan spiritual; pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan; pendidikan hendaknya memperkaya setiap individu tetapi perbedaan antara masing-masing pribadi harus tetap dipertimbangkan; pendidikan hendaknya memperkuat rasa percaya diri, mengembangkan harga diri; setiap orang harus hidup sederhana dan guru hendaknya rela mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadinya demi kebahagiaan para peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian merdeka, sehat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejahteraan orang lain. Metode yang yang sesuai dengan sistem pendidikan ini adalah sistem among yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and dedication based on love). Yang dimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang. Oleh karena itu bagi Ki Hajar Dewantara pepatah ini sangat tepat yaitu “educate the head, the heart, and the hand.
D. Pendidikan yang Humanis
Pada jaman kemajuan teknologi sekarang ini, sebagian besar manusia dipengaruhi perilakunya oleh pesatnya perkembangan dan kecanggihan teknologi (teknologi informasi). Banyak orang terbuai dengan teknologi yang canggih, sehingga melupakan aspek-aspek lain dalam kehidupannya, seperti pentingnya membangun relasi dengan orang lain, perlunya melakukan aktivitas sosial di dalam masyarakat, pentingnya menghargai sesama lebih daripada apa yang berhasil dibuatnya, dan lain-lain. Seringkali teknologi yang dibuat manusia untuk membantu manusia tidak lagi dikuasai oleh manusia tetapi sebaliknya manusia yang terkuasai oleh kemajuan teknologi. Manusia tidak lagi bebas menumbuhkembangkan dirinya menjadi manusia seutuhnya dengan segala aspeknya. Keberadaan manusia pada zaman ini seringkali diukur dari “to have” (apa saja materi yang dimilikinya) dan “to do” (apa saja yang telah berhasil/tidak berhasil dilakukannya) daripada keberadaan pribadi yang bersangkutan (“to be” atau “being”nya).
Dalam pendidikan perlu ditanamkan sejak dini bawa keberadaan seorang pribadi, jauh lebih penting dan tentu tidak persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya. Sebab manusia tidak sekedar pemilik kekayaan dan juga menjalankan suatu fungsi tertentu. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang (menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif). Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand ”.
Masalah pendidikan yang cukup penting untuk dibenahi adalah proses pembelajaran yang hanya menekankan pada aspek hafalan, ingatan, “memorizing” belaka. Ini disebabkan beberapa faktor; guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah melulu, bentuk soal yang hanya pilihan berganda, penanaman pengetahuan yang tidak sampai pada konsep/pengertian dan nilai, dan suasana kelas yang aktif-negatif (seperti misalnya aktif mendengarkan, aktif mencatat) namun tidak aktif-positif (seperti misalnya aktif bertanya, aktif berdiskusi, aktif melakukan percobaan, aktif “mengalami”, aktif merefleksikan).
Oleh karena itu kalau pendidikan mau benar-benar membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan aspek-aspek dirinya, perlu dikembangkan pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek ingatan, hafalan, memorizing (berbasis materi), namun sampai pada aspek penalaran dan kemampuan menggunakan keterampilan secara baik serta sifat berpikir yang aktif positif. Pembelajaran dan pendidikan yang menjadikan peserta didik memiliki kompetensi tertentu. Dalam hal ini pembelajaran tujuh kebiasaan manusia efektif yang dikemukakan oleh Stephen R. Covey sangat bermanfaat untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan. Penting pula menerapkan pendidikan dan pembelajaran berdasarkan kecerdasan jamak yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Penting pula bahwa setiap institusi pendidikan menerapkan pendidikan nilai sesuai dengan tingkat dan jenisnya.
Di tengah-tengah maraknya globalisasi komunikasi dan teknologi, manusia makin bersikap individualis. Mereka “gandrung teknologi”, asyik dan terpesona dengan penemuan-penemuan/barang-barang baru dalam bidang iptek yang serba canggih, sehingga cenderung melupakan kesejahteraan dirinya sendiri sebagai pribadi manusia dan semakin melupakan aspek sosialitas dirinya. Oleh karena itu, pendidikan dan pembelajaran hendaknya diperbaiki sehingga memberi keseimbangan pada aspek individualitas ke aspek sosialitas atau kehidupan kebersamaan sebagai masyarakat manusia. Pendidikan dan pembelajaran hendaknya juga dikembalikan kepada aspek-aspek kemanusiaan yang perlu ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik.
Sementara itu, Ki Hadjar Dewantara sebagai pendidik Indonesia, melihat manusia lebih dari sisi kehidupan psikologiknya. Menurutnya manusia memiliki daya cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan apabila demikian pendidikan ternyata hanya menekankan pada pengembangan daya cipta, dan kurang memperhatikan pengambangan olah rasa dan karsa, dan terus berlanjut yang mangakibatkan manusia menjadi kurang humanis atau manusiawi.
E. Aspek Kemanusiaan yang Dikembangkan
Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Eduart Spranger (1950), melihat manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah aspek kerohaniannya. Manusia akan menjadi sungguh-sungguh manusia kalau ia mengembangkan nilai-nilai rohani (nilai-nilai budaya), yang meliputi: nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi, kemasyarakatan dan politik.
Howard Gardner (1983) menelaah manusia dari sudut kehidupan mentalnya khususnya aktivitas inteligensia (kecerdasan). Menurut dia, paling tidak manusia memiliki 7 macam kecerdasan yaitu:
1. Kecerdasan matematis/logis: yaitu kemampuan penalaran ilmiah, penalaran induktif/deduktif, berhitung/angka dan pola-pola abstrak.
2. Kecerdasan verbal/bahasa: yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kata/bahasa tertulis maupun lisan. (sebagian materi pelajaran di sekolah berhubungan dengan kecerdasan ini)
3. Kecerdasan interpersonal: yaitu kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan berelasi dengan orang lain, berkomunikasi antar pribadi
4. Kecerdasan fisik/gerak/badan: yaitu kemampuan mengatur gerakan badan, memahami sesuatu berdasar gerakan
5. Kecerdasan musikal/ritme: yaitu kemampuan penalaran berdasarkan pola nada atau ritme. Kepekaan akan suatu nada atau ritme
6. Kecerdasan visual/ruang/spasial: yaitu kemampuan yang mengandalkan penglihatan dan kemampuan membayangkan obyek. Kemampuan menciptakan gambaran mental.
7. Kecerdasan intrapersonal: yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran kebatinannya seperti refleksi diri, kesadaran akan hal-hal rohani.
Kecerdasan inter dan intra personal ini selanjutnya oleh Daniel Goleman (1995) disebut dengan kecerdasan emosional. Ternyata pula bahwa sebagian besar kegiatan kecerdasan logis matematis dan kecerdasan verbal bahasa dilakukan dibelahan otak kiri. Sedangkan kegiatan kecerdasan lainnya dilakukan pada otak kanan (intra personal, interpersonal, visual-ruang, gerak-badan, dan musik-ritme). Penting pula dengan demikian bahwa nilai akademik dan tingkah laku dibedakan. Hukuman akademik dan hukuman “kepribadian” dipisahkan. Sayang bahwa hanya kecerdasan logis-matematis dan verbal-bahasa yang dikembangkan di sekolah, sedangkan yang lainnya hanya sedikit sekali. Hal ini tentu merugikan siswa sebab tidak semua bakat dan kemampuannya dieksplorasi dan dikembangkan, dan juga fatal bagi sebagian siswa yang memiliki kelebihan kecerdasan di otak kanan. Betapa pentingnya dalam dunia pendidikan kita mengusahakan proses pembelajaran dan pendidikan yang mengembangkan aktivitas baik otak kanan maupun otak kiri, yang mengembangkan semua aspek kemanusiaan perseorangan.
F. Pengembangan Humaniora di Sekolah
Pendidikan humaniora merupakan suatu bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi, yaitu membantu manusia untuk mengaktualkan potensi-potensi yang ada, sehingga akhirnya terbentuk manusia yang utuh, yang memiliki kematangan emosional, kematangan moral dan kematangan spiritual.
Mardiatmojo (Drs. H. A. Dardiri, 1986) menegaskan perlunya humaniora bagi pendidikan. Hal ini berarti menempatkan manusia ditengah-tengah proses pendidikan, dimana ada 3(tiga) sumbangan humaniora dalam proses pendidikan, yaitua;
1. Menyatukan pengembangan pikiran(rasio) dengan hati(rasa),
2. Memperkenalkan kepada anak nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan abadi;
3. Mengerjasamakan pendidik dengan anak didik serta teori dan praktek.
Dalam pengembangan akal manusia yang penting bukan maksimalnya, melainkan optimalnya, yakni dengan pengerahan potensi budi manusia kepada yang baik, memanusiakan perilakunya agar menjadi manusia bijaksana, untuk itu diperlukan cara atau metode humaniora, yaitu mengutamakan kerjasama antar pendidik dan anak didik dan antara teori yang diajarkan dengan praktek kehidupan, hal ini akan dapat meneliti sikap dan perilakunya sendiri terhadap gejala-gejala social ekonomi, politik dan budaya masyarakat serta dan mencari cara-cara untuk mengatasi dan memperbaiki kepincangan social.
Tindak lanjut terhadap pengembangan sikap dan perilaku yang paling efektif dilakukan melalui institusi atau lembaga pendidikan, oleh karena itu perlu diusahakan pembaharuan yang menyeluruh dalam institusi pendidikan, melalui usaha, yaitu:
1. Restrukturasi, yaitu proses pelembagaan keyakinan, nilai dan norma baru tentang fungsi dasar , proses dan struktur suatu lembaga untuk menjamin kepastian, keadilan, dan pemanfaatan usaha pendidikan itu sendiri. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah sangat mendukung usaha restrukturasi ini, asal dilaksanakan dengan baik dan tepat. Desentralisasi pendidikan merupakan salah satu bentuk dari restrukturasi;
2. Rekulturisasi: yaitu proses pembudayaan perilaku seseorang atau kelompok atas keyakinan, nilai dan norma baru yang diharapkan. Pembudayaan nilai kreativitas, otonomi/kemandirian, dan relevansi pendidikan merupakan kunci rekulturasi. UNESCO (Theo Riyanto, 2003) merekomendasikan pembaharuan pendidikan dan pembelajaran yang amat menunjang proses ini, pada lima konsep pokok paradigma pembelajaran dan pendidikan, yaitu:
a. Learning to know: guru hendaknya mampu menjadi fasilitator bagi peserta didiknya. Information supplier (ceramah, putar pita kaset) sudah tidak jamannya lagi. Peserta didik dimotivasi sehingga timbul kebutuhan dari dirinya sendiri untuk memperoleh informasi, keterampilan hidup (income generating skills), dan sikap tertentu yang ingin dikuasainya.
b. Learning to do: peserta didik dilatih untuk secara sadar mampu melakukan suatu perbuatan atau tindakan produktif dalam ranah pengetahuan, perasaan dan penghendakan. Peserta didik dilatih untuk aktif-positif daripada aktif-negatif. Pengajaran yang hanya menekankan aspek intelektual saja sudah usang.
c. Learning to live together: ini adalah tanggapan nyata terhadap arus deras spesialisme dan individualisme. Nilai baru seperti kompetisi, efisiensi, keefektifan, kecepatan, telah diterapkan secara keliru dalam dunia pendidikan. Sebagai misal, sebenarnya kompetisi hanya akan bersifat adil kalau berada dalam paying kooperatif dan didasarkan pada kesamaan kemampuan, kesempatan, lingkup, sarana, tanpa itu semua hanyalah merupakan kompetisi yang akan mengakibatkan yang “kalah” akan selalu “kalah”. Sekolah sebagai suatu masyarakat mini seharusnya mengajarkan “cooperatif learning”, kerjasama dan bersama-sama, dan bukannya pertandingan intelektualistik semata-mata, yang hanya akan menjadikan manusia pandai tetapi termakan oleh kepandaiannya sendiri dan juga membodohi orang lain. Sekolah menjadi suatu paguyuban penuh kekeluargaan dan mengembangkan daya cipta, rasa dan karsa, atau aspek-aspek kemanusiaan manusia.
d. Learning to be: dihayati dan dikembangkan untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Setiap peserta didik memiliki harga diri berdasarkan diri yang senyatanya. Peserta didik dikondisikan dalam suasana yang dipercaya, dihargai, dan dihormati sebagai pribadi yang unik, merdeka, berkemampuan, adanya kebebasan untuk mengekspresikan diri, sehingga terus menerus dapat menemukan jati dirinya. Subyek didik diberikan suasana dan sistem yang kondusif untuk menjadi dirinya sendiri.
e. Learning throughout life: yaitu bahwa pembelajaran tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran dan pendidikan berlangsung seumur hidup. Pelaku pendidikan formal hendaknya berorientasi pada proses dan bukan pada hasil atau produk semata.
3. Ketiga adalah refigurasi yaitu proses perekayasaan figur atau tokoh sebagai model atau teladan (kepala sekolah, guru, pamong, orang tua) agar yang bersangkutan memiliki kemampuan dan kesanggupan melembagakan dan membudayakan keyakinan, nilai dan norma baru pendidikan yang diharapkan. Pelaku pendidikan hendaknya menuntut dirinya untuk menjadi figur, model panutan, teladan bagi peserta didik. Kita sekarang ini lagi menderita kemiskinan idola pendidik. Proses pendidikan sebenarnya juga merupakan proses mempengaruhi orang lain. Pendidik memberikan pengaruhnya kepada para peserta didik. Pendidik menyediakan diri sebagai teladan yang patut diteladani dan menjadi kebanggaan bagi peserta didik, terutama kepribadiannya secara menyeluruh. Pendidik hendaknya sadar bahwa dirinya merupakan teladan kedewasaan, kematangan perasaan, efektivitas dan integritas pribadinya. Maka kualitas kepribadian pendidik sangat menentukan dalam proses pendidikan. Namun yang lebih penting lagi adalah mutu dan tanggungjawab relasi dan komunikasi pribadi yang dibangunnya dengan seluruh anggota komunitas sekolah.

G. Optimalisasi Pendidikan Humaniora
Sistem pendidikan di sekolah hendaknya berpusat pada peserta didik, artinya kurikulum, administrasi, kegiatan ekstrakurikuler maupun kokurikulernya, sistem pengelolaannya harus dirumuskan dan dilaksanakan demi kepentingan peserta didik, bukan demi kepentingan guru, sekolah atau lembaga lain. Pendidikan yang hanya memusatkan pada kepentingan kebutuhan kerja secara sempit harus dikembalikan kepada kepentingan pertumbuhan dan perkembangan keperibadian peserta didik secara utuh. Seperti kemampuan bernalar, berpikir aktif-positif, kreatif, menemukan alternative dan prosesnya menjadi pribadi yang utuh (process of becoming). Peserta didik hendaknya benar-benar dikembalikan sebagai subyek dan juga obyek pendidikan dan bukannya obyek semata-mata.
Kemampuan Iptek dan mengglobalnya dunia informasi dan komunikasi sebenarnya membutuhkan pribadi-pribadi yang matang dan berwatak. Ternyata pendidikan di masa lampau lebih menekankan manusia menjadi cerdas logis matematis dan bahasa, namun tidak memiliki watak yang tangguh dan bermoral luhur. Maka pentinglah pemberian otonomi pendidikan pada sekolah masing-masing untuk menentukan visi dan misinya dan melaksanakannya sehingga menghasilkan peserta didik yang selain cerdas, berkeahlian sekaligus berkepribadian tangguh. Untuk ini diperlukan tenaga-tenaga profesional, karena membutuhkan kemampuan-kemampuan seorang guru sebagai “artist, scientist, and technologist.”
Karena semakin kompleksnya pelaksanaan pendidikan pada zaman yang akan datang, maka pentinglah bahwa seorang kepala sekolah perlu memiliki sikap kepemimpinan sekolah (school leadership) dan keterampilan mengelola pendidikan (educational management). Seorang calon kepala sekolah perlu mendapatkan training secara menyeluruh tentang mutu kepribadian, kepemimpinan sekolah dan pengelolaan pendidikan. Sistem kepemimpinan yang partisipatif, delegatif, terbuka dan selalu melihat ke depan tanpa melupakan evaluasi.
Strategi yang digunakan adalah optimalisasi semua komponen sekolah seperti kesiapan peserta didik, motivasi dan usaha keras sekolah, dukungan keluarga dan masyarakat (komite sekolah

Strategi yang digunakan adalah optimalisasi semua komponen sekolah seperti kesiapan peserta didik, motivasi dan usaha keras sekolah, dukungan keluarga dan masyarakat (komite sekolah). Jika sarana, peserta didik dan lingkungan optimal, ditanbah dengan proses belajar mengajar yang efektif, dinamis dan berkualitas, maka kualitas lulusan akan seperti yang diharapkan dalam visi dan misi serta jabarannya.
Di masa mendatang para pendidik (guru) hendaknya bergairah dan terlatih untuk mengetahui potret dirinya di kelas. Penelitian kelas hendaknya dilakukan untuk melihat potret dirinya selaku pendidik, pengajar dan sebagai pribadi. Bagaimana penilaian peserta didik tentang para gurunya, sebagai pendidik, pengajar dan juga sebagai seorang pribadi. Guru juga perlu meningkatkan tingkat akademik dan profesionalitasnya, tanpa memikirkan beban sosial ekonomi sering menjadi hambatan, maka peningkatan kesejahteraan perlu direalisasikan.
Selanjutnya diperlukan adanya guru yang efektif, yaitu: (1)memiliki keunggulan dalam mengajar (fasilitator); (2)mampu mengadakan hubungan (relasi dan komunikasi) dengan peserta didik dan anggota komunitas sekolah; (3)mampu menciptakan relasi dan komunikasinya dengan pihak lain (orangtua, komite sekolah, pihak terkait); (4) mampu mengelola administrasi; dan (5)menjaga sikap profesionalitasnya.
Sikap-sikap profesional itu meliputi: keinginan untuk memperbaiki diri dan keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman. Maka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu: menjunjung tinggi pekerjaan, menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan keinginan untuk melayani masyarakat. Dalam kaitan dengan ini penting juga performance/penampilan seorang profesional: secara fisik, intelektual, relasi sosial, kepribadian, nilai-nilai dan kerohanian serta mampu menjadi motivator. Singkatnya perlu adanya peningkatan mutu kinerja yang profesional, produktif dan kolaboratif demi pemanusiaan secara utuh setiap peserta didik.
Perlu juga diusahakan suatu pengelolaan kelas dengan perspektif baru. Pengelolaan kelas tidak sekedar pada hal-hal teknis atau menyangkut strategi belaka, namun lebih menyangkut faktor pribadi-pribadi peserta didik yang ada di kelas tersebut. Pengelolaan kelas tidak dapat dilepaskan dari aspek manusiawi dari pembelajaran dan pengajaran. Pengelolaan kelas yang ditekankan pada bagaimana mengelola pribadi-pribadi yang ada akan lebih menolong dan mendukung perkembangan pribadi, baik pribadi peserta didik maupun pribadi gurunya. Kelas yang dikelola dengan cara demikian, peserta didik tidak hanya akan berkembang intelektualitasnya saja, namun juga aspek-aspek afektif, konatif dan sosialitasnya. Sebab belajar tidak hanya terbatas pada aspek intelektual tetapi juga aspek perasaan, perhatian, keterampilan dan kreativitas. Proses belajar hanya efektif jika ada relasi dan komunikasi yang bermutu antara pendidik dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik. Guru yang tidak menyampaikan kualitas dan makna hidupnya dalam setiap mata pelajaran yang diembannya kepada anak, tidak akan banyak berpengaruh pada perkembangan kepribadian anak. Kelas atau kegiatan belajar mengajar hendaknya menjadi suasana yang menggairahkan dan mengasyikkan untuk kegiatan eksplorasi diri dan menemukan identitas diri. Maka pengajaran secara integral mesti berkaitan dengan pendidikan nilai.
Pendidikan yang benar adalah suatu usaha pembinaan pribadi manusia untuk mencapai tujuan akhirnya (perilaku hubungan dengan Tuhan dan diri sendiri) dan sekaligus untuk kepentingan masyarakat (perilaku hubungan dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan alam sekitarnya). Secara singkat dikatakan bahwa pendidikan nilai adalah suatu proses dimana seseorang menemukan maknanya sebagai pribadi pada saat dimana nilai-nilai tertentu memberikan arti pada jalan hidupnya. Proses ini menyangkut “perjalanan menuju ke kedalaman diri sendiri”, menyentuh bagian-bagian terdalam diri manusia, seperti daya refleksi, introspeksi, analisa dan kemampuan menemukan diri sendiri dan betapa besar harga dirinya. Pendidikan nilai menyangkut ranah daya cipta, rasa dan karsa, menyentuh seluruh pengalaman seseorang. Faktor-faktor penting dalam pengelolaan kelas yang pertama adalah faktor gurunya, kemudian faktor kedisiplinan, terus evaluasi atau penilaian bagi peserta didik.
Pendekatan pembelajaran humanis memandang manusia sebagai subyek yang bebas merdeka untuk menentukan arah hidupnya. Manusia bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup oranglain. Pendekatan yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran yang humanis adalah pendekatan dialogis, reflektif dan ekspresif. Pendekatan dialogis mengajak peserta didik untuk berpikir bersama secara kritis dan kreatif. Pendidik tidak bertindak sebagai guru melainkan fasilitator dan partner dialog. Pendekatan reflektif mengajak peserta didik untuk berdialog dengan dirinya sendiri. Sedangkan pendekatan ekspresif mengajak peserta didik untuk mengekspresikan diri dengan segala potensinya (realisasi dan aktualisasi diri). Dengan demikian pendidik tidak mengambil alih tanggungjawab, melainkan sekedar membantu dan mendampingi peserta didik dalam proses pengembangan diri, penentuan sikap dan pemilahan nilai-nilai yang akan diperjuangkannya.
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengadakan pembaharuan pendidikan adalah perumusan dasar filosofi pendidikan, misi dan visi setiap unit kerja, strategi dan perencanaan untuk mencapai tujuan yang banyak membantu dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Tanpa itu semua, suatu lembaga pendidikan akan bekerja serampangan dan tidak tahu ukuran apa yang akan dipakai untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan segala kegiatan yang ada. Warna sistem pendidikan dan pengelolaannya sangat tergantung dari dasar filosofi, visi dan misi yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan. Pelaksanaan yang secara konsisten dan konsekuen akan dengan sendirinya membentuk identitas yang membedakan dengan lembaga sekolah lain. Hal-hal ini pula yang akan memberikan roh yang menjiwai dan menggerakkan semua pelaku pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal. Perlu pula dibangun suatu budaya pengelolaan keorganisasian yang jelas dan terinci sehingga semua dapat bekerja secara proaktif, mendahulukan yang utama, selalu melihat tujuan akhir, kooperatif, berpikir rasional, berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti dan mewujudkan sinergi. Semua anggota komunitas pendidikan hendaknya bergerak dari ketergantungan melewati kemandirian menuju kesalingketergantungan.
















BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pendidikan dan pembelajaran yang bersifat aktif-positif dan berdasarkan pada minat dan kebutuhan siswa sangat penting untuk memperoleh kemajuan baik dalam bidang intelektual, emosi/perasaan (EQ), afeksi maupun keterampilan yang berguna untuk hidup praktis.
2. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia.
3. Di tengah-tengah maraknya globalisasi komunikasi dan teknologi, manusia makin bersikap individualis. Mereka “gandrung teknologi”, asyik dan terpesona dengan penemuan-penemuan/barang-barang baru dalam bidang iptek yang serba canggih, sehingga cenderung melupakan kesejahteraan dirinya sendiri sebagai pribadi manusia dan semakin melupakan aspek sosialitas dirinya.
4. Pendidikan humaniora merupakan suatu bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi, yaitu membantu manusia untuk mengaktualkan potensi-potensi yang ada, sehingga akhirnya terbentuk manusia yang utuh, yang memiliki kematangan emosional, kematangan moral dan kematangan spiritual.
5. Sistem pendidikan di sekolah hendaknya berpusat pada peserta didik, artinya kurikulum, administrasi, kegiatan ekstrakurikuler maupun kurikulernya, sistem pengelolaannya harus dirumuskan dan dilaksanakan demi kepentingan peserta didik, bukan demi kepentingan guru, sekolah atau lembaga lain.

B. Saran
1. Hendaknya sekolah menerapkan aspek humaniora agar siswa menjadi orang yang lebih mementingkan nilai kehidupan, moral, estetika, lebih-lebih lagi agama, dibandingkan hanya terfokus pada kepintaran dari segi IQ saja.
2. Sebaiknya pendidik tidak mengambil alih tanggungjawab, melainkan sekedar membantu dan mendampingi peserta didik dalam proses pengembangan diri, penentuan sikap dan pemilahan nilai-nilai yang akan diperjuangkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Read More...